Hari Sabarno Akui Kenal Daud
Jumat, 07 November 2008 – 16:33 WIB
JAKARTA - Mantan Mendagri Hari Sabarno kembali dimintai keterangan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung KPK, Jakarta, Jumat (7/11). Usai diperiksa, kepada wartawan dia mengakui mengenal Hengki Samuel Daud, bos PT Satal Nusantara dan PT Istana Sarana Raya yang kini masih menjadi buronan. Hanya saja, Hari Sabarno mengaku hanya setahun mengenal Daud dan setelah tidak menjadi menteri, pengusaha berambut cepak itu sudah meninggalkan dirinya. Usai diperiksa tim penyidik KPK pekan lalu, Oentarto mengatakan bahwa dia dipaksa meneken radiogram yang konsepnya sudah disiapkan Daud. Kata Oentarto, Daud memaksanya dengan cara meletakkan dua pistol barreta ke meja kerjanya, sambil menunjukkan kartu anggota Badan Intelijen Negara (BIN).
"Saya mengenalnya saat menjadi menteri, tapi hanya satu tahun," ucap mantan orang kepercayaan Presiden Megawati Soekarnoputri itu saat keluar dari gedung KPK pukul 16.35 Wib. Dia dimintai keterangan penyidik KPK sejak pukul 09.30 Wib. Hari didampingi pengacaranya, Lukarni Muluk,SH. Usai berbicara dengan wartawan di tangga gedung KPK sekitar 3 menit, Hari langsung masuk ke Volvo B 448 HR.
Baca Juga:
Sekedar mengingatkan, Hari dimintai keterangan terkait perkara pengadaan mobil pemadam kebakaran (damkar) di sejumlah provinsi dan kabupaten/kota di Indonesia. Departemen Dalam Negeri mengeluarkan radiogram ke seluruh kepala daerah yang menyebutkan nama perusahaan Daud sebagai rekanan pengadaan damkar. Sejumlah daerah lantas membeli damkar dari Daud dengan harga yang sudah di-mark up, termasuk yang dibeli Pemko Medan yang akhirnya menjerat Walikota Medan Abdillah dan Wakilnya, Ramli Lubis. Radiogram itu ditandatangani Direktur Jenderal Otonomi Daerah (Dirjen Otda) yang saat itu dijabat Oentarto Sindung Mawardi. Oentarto sudah berstatus tersangka.
Baca Juga:
JAKARTA - Mantan Mendagri Hari Sabarno kembali dimintai keterangan tim penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di gedung KPK, Jakarta, Jumat
BERITA TERKAIT
- Komnas HAM Soroti Soal PSN di Papua, Minta Pemerintah Lakukan Hal ini
- Waspadai Ajakan Jihad ke Suriah, Jangan Terjebak
- Terdakwa Suparta Sebut Penerimaan Negara Triliunan dari Kerja Sama PT Timah dengan Swasta
- Menteri Olahraga Saudi Surati Menpora Dito, Ucapkan Selamat dan Siap Berkolaborasi
- KPK Dalami Pihak-pihak yang Memberikan Suap kepada Bupati Situbondo
- Kemenag Kembali Raih Anugerah Keterbukaan Informasi Publik, Tertinggi