Hari Tanpa Tembakau Sedunia, Hery Chariansyah Beri Pernyataan Menohok Begini
jpnn.com, JAKARTA - Direktur Rumah Kajian dan Advokasi Kerakyatan (RAYA) Indonesia Hery Chariansyah menyebut iklan rokok di Indonesia masih berkembang pesat dan agresif memasarkan produk tersebut.
Bahkan, iklan-iklan tersebut menjangkau anak-anak dan remaja yang menjadi perokok-perokok baru di Tanah Air.
Hal itu disampaikannya saat melakukan press coference di Hotel Fiducia, Kp. Makasar, Jakarta Timur, Senin, (31/5/2021), bertepatan dengan Hari Tanpa Tembakau Sedunia 2021 yang diperingati setiap tanggal 31 Mei.
Dia menjelaskan bahwa berdasarkan survey yang dilakukan RAYA Indonesia, iklan rokok di Indonesia beredar tanpa pengawasan dan tak patuh terhadap regulasi.
Hal itu menyebabkan perokok anak setiap tahun terus meningkat, dalam rentang 5 tahun terakhir, tahun 2013 – 2018, prevalensi perokok anak usia 10 sampai 18 tahun meningkat sebesar 26.4 persen.
Padahal pemerintah sudah membuat target Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) penurunan pravalensi perokok anak menjadi 5,4 persen.
Untuk itu kepada pemerintah saat ini, dia meminta agar hadir dan melindungi anak-anak dan remaja dari bahaya iklan rokok, tegasnya.
Direktur Rumah Kajian dan Advokasi Kerakyatan (RAYA) Indonesia Hery Chariansyah menyebut iklan rokok di Indonesia masih berkembang pesat dan agresif memasarkan produk tersebut.
- Pengusaha dan Industri Kreatif Menolak Aturan Zonasi Iklan Rokok
- Rencana Larangan Iklan Rokok di Ruang Publik, DPI Tegas Pertanyakan Hal Ini
- Iklan Disalahkan Gegara Jumlah Perokok Anak Meningkat, Dewan Periklanan Bilang Begini
- Wacana Pelarangan Total Iklan Rokok Dinilai Bakal Mematikan Industri Ekonomi Kreatif
- Pemegang Hak Siar Liga 1 Bantah TGIPF Soal Akomodir Iklan Rokok
- Penelitian Hasanuddin Contact: 32 Persen Anak Remaja Merokok karena Iklan