Hari Wayang, Kiai Paox Iben Sebut Kebudayaan Jembatan antara Pemerintah dan Rakyat

Dia menambahkan menghidupkan kembali simpul-simpul budaya merupakan hal realistis yang bisa diwujudkan oleh para pengampu kebijakan.
Pengasuh Ruang Tumbuh Merdeka, Labuapi, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat itu berpesan kepada para calon bupati Kendal bahwa merawat budaya itu tidak perlu Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
"Merawat budaya itu tidak perlu APBD, kalau banyak pabrik pasti kan banyak CSR. Maka, mari kita sama-sama berjuang nguri-uri kabudayan. Sekarang peristiwa apa pun bisa mudah ditonton orang, maka berhati-hatilah. Namun baiknya, segala hal menjadi mudah," jelasnya.
Pergelaran budaya tersebut, dihadiri anggota Forum Koordinasi Pimpinan Kecamatan (Forkopimcam) Brangsong serta Ketua Bawaslu Kabupaten Kendal.
Dimeriahkan juga oleh tiga dalang cilik, yakni Muhammad Fadli siswa SD 1 Perompakan dengan Lakon Kikis Tunggorono, Hanif Iqbal Lathif siswa SMP 1 Boja dengan Lakon Bimo Ruci dan Rizki Maulana siswa SMP 1 Brangsong dengan lakon Cakraningrat.
Tiga dalang asal Kendal itu unjuk gigi pada Selasa (12/11) siang hingga malam. (esy/jpnn)
Dalam orasi di Hari Wayang, Kiai Paox Iben mengatakan kebudayaan jembatan antara pemerintah dan rakyat
Redaktur : Dedi Sofian
Reporter : Mesyia Muhammad
- Wamendagri Bima Tegaskan Pentingnya Sinkronisasi Program Kerja Pusat dan Daerah
- Iwan Soelasno: Kades Jangan Risau, Desa Punya 6 Sumber Pendapatan
- Memaknai Peperangan di Padang Kurusetra Dalam Epos Mahabarata
- Pesan Megawati di Acara Wayang, Hasto: Tahun Ini, PDIP Menghadapi Vivere Pericoloso
- Kemendagri-Kementerian Kependudukan Gelar Sosialisasi Pelaksanaan Anggaran DAK KB 2025
- Pemprov Jateng Raih Penghargaan Apresiasi Kinerja Pemerintah Daerah 2024