Harian Apel
Oleh Dahlan Iskan
Namun ada juga yang mengatakan 'bapak demokrasi' sebenarnya adalah Chiang Ching Kuo. Jenderal ini adalah anak pendiri Taiwan, Chiang Kai Shek.
Selama 10 tahun Chiang Ching Kuo menjadi presiden Taiwan. Yakni setelah bapaknya meninggal. Ia tidak mau membangun politik dinasti.
Waktu disekolahkan ke Moskow, Chiang Ching Kuo masih berstatus anak presiden Tiongkok. Oleh Joseph Stalin, presiden Uni Soviet, anak muda ini dikirim magang ke pabrik baja. Lalu pacaran dengan gadis Rusia. Kawin.
Pengantin baru itu dikirim balik ke Beijing. Bersama istri Rusianya. Yakni ketika Tiongkok diserang Jepang.
Chiang Ching Kuo ikut terjun ke medan perang. Pun ketika terjadi perang saudara setelah itu. Yakni antara ayahnya yang nasionalis dengan Mao Zedong yang komunis.
Mao yang menang.
Chiang Ching Kuo ikut lari ke Taiwan bersama ayahnya. Mereka mendirikan pusat pemerintahan Tiongkok di Taiwan. Sampai sekarang.
Chiang Ching Kuo sebenarnya berpeluang membangun dinasti Chiang Kai Shek di Taiwan. Namun tidak mau.