Harimau Mulai Serang Ternak Warga
Akibat Hutan di Lereng Merapi Ludes Terbakar
Jumat, 26 November 2010 – 08:18 WIB
Kejadian itu menurutnya baru pertama kali terjadi di desanya yang berjarak 13 kilometer dari puncak Merapi. Dengan rusaknya hutan-hutan karena Merapi meletus, ia menduga habitat binatang buas di dalamnya rusak. Akibatnya, satwa di sana bermigrasi ke lokasi yang menyediakan makanan.
Baca Juga:
Agar tidak makin merisaukan warga, pihaknya berencana mengadakan ronda setiap malam. Warga, kata dia, tidak akan segan-segan membunuh hewan tersebut. "Kita sudah berkoordinasi dengan aparat TNI. Petugas juga sudah menyiapkan peluru bius, dan warga pasti akan membunuh harimau itu jika langsung tertangkap karena sangat meresahkan," imbuhnya.
Terpisah Kepala Balai Taman Nasional Gunung Merapi (TNGM) Tri Prasetyo memastikan hewan buas tersebut berjenis macan kumbang (panthera pardus). Hewan itu biasanya bergerak secara berpasangan antara induk dan anaknya. Menurut catatan Balai TNGM, populasi macan kumbang terus menurun. Hingga tahun 2010, jumlahnya tidak lebih dari 4-5 pasang. "Hutan-hutan penyangga TNGM dan di lereng Merapi merupakan habitat hewan-hewan yang dilindungi. Populasinya terus menurun karena aktivitas Merapi," jelasnya kemarin.
Pihaknya sendiri menerima berbagai laporan serangan binatang buas, menyusul ludesnya hutan-hutan tersebut oleh wedhus gembel. "Selain di Klaten, laporan itu juga kami terima dari Kecamatan Turi, Sleman. Polanya serupa dan diduga dilakukan oleh macan kumbang," terangnya.Pihaknya memprediksi, hewan-hewan bermigrasi ke lokasi lain yang memiliki ekosistem serupa. "Bisa juga ke Merbabu," imbuhnya.
KLATEN - Belum hilang rasa trauma terhadap gempuran erupsi Merapi, kini warga lereng Merapi dihantui serangan binatang buas. Binatang tersebut memangsa
BERITA TERKAIT
- Masa Cuti Kampanye Berakhir, Aep Syaepuloh Kembali Jabat Bupati Karawang
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan