Hario Kecik & Festival Film Asia Afrika
Film Termahal
Tangan-Tangan Jang Kotor digadang-gadang sebagai film termahal pada masanya. Berapa biayanya?
"Biaya yang dikeluarkan kurang lebih dua puluh juta rupiah. Jumlah terbesar pada zaman itu untuk pembuatan sebuah film," tulis Hario Kecik, si empunya karya dalam buku Pemikiran Militer 1: Sepanjang Masa Bangsa Indonesia.
Yang unik dalam pembuatan film ini, manajemen finansial keuangannya dijalankan terbuka.
"Semua kesatuan organisasi massa pengikut serta dapat mengadakan pengawasan terhadap pengaturan dan penggunaan keuangan yang diperlukan dalam pembuatan film Tangan-Tangan Kotor itu," ungkap Hario.
Film itu dapat dikatakan kolosal tanpa dibesar-besarkan, karena jumlah rakyat yang diikutsertakan main tidak kurang dari sepuluh ribu orang. Terdiri atas penduduk kota dan suku-suku Dayak di pedalaman.
Menurut Hario, pengerahan massa yang begitu besar dapat terjadi berkat kerjasama dalam organisasi Front Nasional yang didukung oleh seluruh persatuan buruh dan tani yang ada di Kalimantan Timur.
Pembikinan film kolosal pada 1962 di Kalimantan ini, mempertemukan empat suku besar dalam suatu festival besar suku-suku Dayak di pedalaman dan mempersatukan mereka dalam rangka politik Konfrontasi Malaysia.
HARIO KECIK naik podium. Buah karyanya terpilih sebagai Film Terbaik Festival Film Asia Afrika (FFAA) III 1964. Soekarno pun menjulukinya Alfred
- Angkat Budaya Lokal, Film Mariara Perjamuan Maut Tayang Bulan Ini
- 5 Film yang Terinspirasi dari UFC, Nomor Terakhir Dibintangi Petarung MMA Terkenal
- Atiqah Hasiholan Beradu Akting Dengan Amir Ahnaf Dalam Film Terkutuk
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Bintangi Film Melukis Harapan di Langit India, Atiqah Hasiholan Belajar Menari India
- Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital