Hario Kecik & Festival Film Asia Afrika
FFAA pertama dihelat di Tashkent, Uzbekistan 1958. Yang kedua di Kairo, Mesir 1960. Yang ketiga di Jakarta 1964, dan babak ini yang mau kita kisahkan.
"Festival Film Asia Afrika III yang dihadiri oleh 26 negeri yang berlangsung di Jakarta, ibukota Republik Indonesia, dari tanggal 19 s/d 30 April 1964," demikian termaktub dalam Komunike FFAA III, tertanggal 30 April 1964.
Film-film yang difestivalkan di FFAA III, "tidak boleh menyimpang dari semangat Dasasila Bandung," seru Ny. Utami Suryadarma, Ketua Delegasi Indonesia merangkap Ketua Umum Komnas FFAA.
Utami adalah istri Soeriadi Suryadarma, pejuang kemerdekaan Indonesia pendiri Angkatan Udara Republik Indonesia. Bapak AURI itu Kepala Staf Angkatan Udara pertama dan terlama (16 tahun).
Pada perhelatan film berkaliber dunia itu, Utami menyeru, "film-film yang isinya mempropagandakan politik imperialism-kolonialism lama dan baru, politik agresi, diskriminasi rasial, kebejatan moral, menghina Rakyat Asia Afrika ditolak tegas."
Sebab, "bertentangan dengan solidariteit Rakyat-Rakyat Asia Afrika," tandasnya.
Acara yang ditangani para pekerja seni itu semarak. Jakarta bersolek.
Hampir semua negara Asia-Afrika dan Amerika Latin ikut serta dan memamerkan filmnya masing-masing.
HARIO KECIK naik podium. Buah karyanya terpilih sebagai Film Terbaik Festival Film Asia Afrika (FFAA) III 1964. Soekarno pun menjulukinya Alfred
- Angkat Budaya Lokal, Film Mariara Perjamuan Maut Tayang Bulan Ini
- 5 Film yang Terinspirasi dari UFC, Nomor Terakhir Dibintangi Petarung MMA Terkenal
- Atiqah Hasiholan Beradu Akting Dengan Amir Ahnaf Dalam Film Terkutuk
- Heru B. Wasesa dan Tim Gali Fakta Sejarah Nusantara dari Perspektif Eropa
- Bintangi Film Melukis Harapan di Langit India, Atiqah Hasiholan Belajar Menari India
- Kearifan Lokal Harus Jadi Landasan Perfilman Indonesia di Era Digital