Harlah ke-102 NU: Presidium MLB NU Menggelar Diskusi Publik di Kediri

Harlah ke-102 NU: Presidium MLB NU Menggelar Diskusi Publik di Kediri
Diskusi publik harlah ke-102 NU. Foto: source for JPNN

jpnn.com - KEDIRI - Presidium Penyelamat Organisasi dan Muktamar Luar Biasa NU Jawa Timur menggelar silaturahmi dan diskusi publik dan bahtsul masail dengan tema 'Mencari Sosok Rois Aam dan Ketum PBNU yang Teduh, Kapabel, dan Berintegritas' di Ballaroom Grand Surya, Kediri Jawa Timur, Sabtu (25/1).

Acara tersebut dihadiri ratusan masyayikh dan aktivis Nahdlatul Ulama. Hadir sebagai narasumber diskusi Muhammad Nasir (Menristek Dikti 2014-2019 sekaligus Ketua LPT PBNU 2015-2020), KH Abdussalam Shohib (Ketua Presidium PO & MLBNU sekaligus Pengasuh PP Mambaul Ma’arif, Denanyar, Jombang), dan KH Saeful Rijal Ajib, Kudus Jawa Tengah.

"Forum silaturahmi menyadari bahwa muruah, kehormatan, harga diri, dan nama baik NU tidak bergantung pada pengurusnya, dan sebaliknya, pengurus berkewajiban dan bertanggung jawab menjaga muruah NU demi ta’dhim dan memuliakan para pendiri (muassis) dan masyayikh pendahulu serta ulama pesantren, penopang jam’iyyah Nahdlatul Ulama," kata Kiai Abdussalam Shohib.

Gus Salam -sapaan akrab KH Abdussalam Shohib, mengatakan, kebesaran NU tidak identik dengan pengurusnya.

"Dalam diskusi diungkap doktrin Muassis NU, bahwa “Ulam? Uman?’ull?h ‘Al? ‘Ib?dihi”; ulama NU adalah pemegang amanat Allah atas hambaNya dengan orientasi ashlah (membangkitkan pemajuan) umat, negara dan alam/lingkungan (ruang hidup umat)," tuturnya.

Gus Salam berkata pemimpin jam’iyyah Nahldatul Ulama adalah mereka dengan sifat-sifat mulia, kepeloporan, teladan dan orientasi suci/ikhlas, mewarisi kepemimpinan dan perjuangan nabi/rosul, sebagaimana maksud “alUlama Warosatul Anbiya’”.

"Forum diskusi publik berharap pemimpin NU adalah figur-figur yang bagi kalangan bawah adalah panutan yang teduh dan berwibawa. Bagi kalangan menengah adalah pembangkit perubahan karena kapasitas dan kepemimpinannya. Dan bagi kalangan atas adalah inspirator dan guru bagi kehidupan beragama, bermasyarakat dan bernegara-bangsa, sekaligus penguat bagi gerakan civil society," katanya.

Dia menambahkan, forum diskusi publik merekomendasikan kepemimpinan PBNU 2022-2027 kembali ke jalan yang benar dan lurus.

Forum diskusi publik merekomendasikan kepemimpinan PBNU 2022-2027 kembali ke jalan yang benar dan lurus.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News