Harlah ke-51, Hikmahbudhi Ajak Kader Bumikan Pancasila
Terlebih, kata Wiryawan salah satu bait terakhir dalam tekad ber-Hikmahbudhi ialah ‘mewujudkan perdamaian dan terbebasnya penderitaan’ yang merupakan suatu keharusan yang kita sadari dan memahami.
“Itulah mengapa Hikmahbudhi sampai saat ini terus berkontribusi untuk meminimalisasi penderitaan bagi masyarakat dan pada momentum harlah ini ada 8 ton beras yang kami bagikan di empat panti asuhan dan juga warga di Jakarta," jelas Wiryawan.
Wiryawan juga mengatakan, sebagai organisasi yang sudah berdiri cukup lama, kiprah dan kontribusi nyata Hikmahbudhi tetap dinanti di komunitas dan bangsa. Atas itu mengajak seluruh kader Hikmahbudhi berbuat melakukan aksi nyata.
"Untuk para senior dan alumni mohon terus bimbing kami jika ada yang keliru atau di luar garis ideologi organisasi mohon kami untuk diingatkan. Ada pepatah Yunani kuno berbunyi errare humanum est. Perseverare diabolicum, yang artinya berbuat kesalahan adalah sesuatu yang manusiawi tetapi mengulang kesalahan adalah perbuatan iblis,” tegas Wiryawan.
Turut hadir dalam kesempatan ini Yang Mulia Bhante Bhadra Natta, Direktur Urusan dan Pendidikan Agama Budha Kemenag Supriyadi, anggota Komisi VII DPR RI Bambang Patijaya dan Sekretaris Jenderal Permabudhi Romo Sugianto, dan ketua umum OKP Cipayung Plus.
Lalu, senior dan alumni PP Hikmahbudhi, ketua majelis dan ketua organisasai Buddhis lintas sekte, para ketua umum organisasi Cipayung Plus, pengurus serta kader PP Hikmahbudhi.(fri/jpnn)
Ketua Umum Presidium Pusat Hikmahbudhi Wiryawan mengaku gembira dengan peringatan harlah tahun ini bertemakan Komitmen Kebangsaan Bumikan Pancasila.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Refleksi Akhir Tahun, BPIP Komitmen Jaga dan Kuatkan Pembinaan Ideologi Pancasila
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Kumpul Bareng Komunitas Tionghoa di PIK, Ridwan Kamil Gaungkan Toleransi
- Ahmad Muzani Ungkap Cerita Prabowo Terbitkan PP 47 Hapus Utang Rakyat: Amanat Pancasila
- Presiden Prabowo dan Tantangan Aktualisasi Pancasila
- Kemanusiaan yang Adil dan Beradab jadi Landasan Egi-Syaiful Membangun Lamsel