Harmonisnya Warga di Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste
Tanpa Paspor, Kunjungi Keluarga Lewat Jalan Tikus
Senin, 13 Februari 2012 – 08:08 WIB
Lepasnya Provinsi Timor Timur dari Indonesia pada 1999 membuat warga di sana terbelah. Ada yang tetap menjadi WNI, ada juga yang memilih hijrah ke Timor Leste.
UMAR WIRAHADI, Timor Leste
NKRI Harga Mati. Tiga kata itu tertulis mencolok di dinding tembok. Sekitar 20 meter di depan bangunan bercat loreng itu terdapat gerbang besar dengan papan bertulisan Republika Demokratika Timor Leste. Itulah gerbang batas Indonesia dengan Timor Leste. Nah, di depan gerbang itu terdapat batas netral antardua negara.
"Biasanya Sabtu di sini ramai. Sebab, banyak warga dua negara yang saling mengunjungi," kata Komandan Pos (Danpos) Perbatasan Napan Letnan Dua (Letda) Iwan Junaidi kepada koran ini kemarin (12/2).
Perbatasan itu berada di Desa Napan, Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timur Tengah Utara (TTU), Nusa Tenggara Timur (NTT). Di pos perbatasan bertugas 17 personel TNI. Iwan mengungkapkan, hubungan antara petugas di pos penjagaan Indonesia dan Timor Leste cukup harmonis. Dua pihak bahkan kerap saling mengunjungi.
Lepasnya Provinsi Timor Timur dari Indonesia pada 1999 membuat warga di sana terbelah. Ada yang tetap menjadi WNI, ada juga yang memilih hijrah ke
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala