Harmonisnya Warga di Perbatasan Indonesia dengan Timor Leste
Tanpa Paspor, Kunjungi Keluarga Lewat Jalan Tikus
Senin, 13 Februari 2012 – 08:08 WIB
Dia menjelaskan, di antara 1.036 jiwa warganya, 507 warga adalah eks penduduk Timor Timur yang bergabung dengan WNI. Sebagian besar warga Desa Napan memiliki kerabat di Timor Leste. Yang menarik, sebagian besar di antara mereka tak memiliki paspor.
Nah, untuk menyiasati aturan itu, mereka memilih lewat jalan pintas atau jalan tikus dengan menembus hutan dan perbukitan. "Mau bagaimana lagi. Warga di sini (Desa Napan, Red) rata-rata tak memiliki paspor," kata Yohanis.
Warga di sana sudah terbiasa memasuki wilayah Timor Leste. Salah satu faktornya adalah hewan ternak. Ternak milik warga Desa Napan kerap "jalan-jalan" hingga masuk wilayah Timor Leste. "Jika sudah sore, baru kami cari. Pasti nyarinya ke Tilos (Timor Leste, Red)," tutur lelaki tiga anak itu.
Yohanis mengaku tidak pernah ada masalah terkait hubungan warga dua negara. Yang menjadi masalah adalah penyelundupan bahan bakar minyak (BBM) dan sembako. Beberapa SPBU di Kabupaten TTU kerap kehabisan BBM. Usut punya usut, hal itu dipicu oleh penyelundupan ke wilayah Timor Leste.
Lepasnya Provinsi Timor Timur dari Indonesia pada 1999 membuat warga di sana terbelah. Ada yang tetap menjadi WNI, ada juga yang memilih hijrah ke
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408