Harry A Poeze, 4 Dasawarsa Memecahkan Misteri Tan Malaka

Belum Berniat Berhenti Meneliti, Selalu Bertemu Misteri Baru

Harry A Poeze, 4 Dasawarsa Memecahkan Misteri Tan Malaka
Harry A Poeze dengan bukunya tentang Tan Malaka. Foto : M Ramli/Jawa Pos

Akhirnya, ia pun menulis skripsi tentang Tan Malaka hingga lulus tahun 1972. Hanya berselang 4 tahun saja Harry sudah mengantongi gelar doktor dari Universitas Amsterdam juga karena meriset Tan Malaka.

Tentunya tak mudah bagi pria yang pada 20 Oktober lalu genap berusia 63 tahun itu untuk memecahkan misteri-misteri seputar Tan Malaka. Untuk merekonstruksi riwayat hidup Tan Malaka saja, kata Harry, sangat sulit. Ia sampai harus meneliti latar belakang penulis-penulis tentang Tan Malaka yang jumlahnya tak banyak.

Soal kesulitan, Harry mencontohkan ketika ia harus dihadapkan pada informasi-informasi yang tidak sahih tentang Tan Malaka. "Kesulitan meriset karena terutama sumber-sumber yang sangat tersebar dan jarang. Sumbernya juga banyak yang kontradiktif, terutama sumber-sumber yang banyak bohong dan fitnah," ucapnya.

Menurut Harry, pihak yang menyebarkan kabar bohong tentang Tan Malaka justru dari kalangan komunis di Indonesia. Sebab, Tan Malaka dianggap pengkhianat karena tidak mendukung pemberontakan komunis pada 1927. "Ada banyak orang yang dengan sadar membohongi saya. Yang memfitnah (Tan Malaka) orang komunis sendiri. Dia tidak ikut Moskwa dan Stalin setelah pemberontakan komunis 1927. Karena itu orang-orang seperti Muso dan Alimin (tokoh komunis) menganggap Malaka sebagai orang yang harus dilenyapkan," bebernya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News