Harry A Poeze, 4 Dasawarsa Memecahkan Misteri Tan Malaka

Belum Berniat Berhenti Meneliti, Selalu Bertemu Misteri Baru

Harry A Poeze, 4 Dasawarsa Memecahkan Misteri Tan Malaka
Harry A Poeze dengan bukunya tentang Tan Malaka. Foto : M Ramli/Jawa Pos

Sebagai contoh adalah tahun kelahiran Tan Malaka. Awalnya, Harry meyakini Tan Malaka lahir tahun 1897. Tapi kini ia meyakini bahwa tahun kelahiran Tan Malaka adalah 1894, dan bukan 1897. Kepastian itu diperolehnya ketika mendapatkan sebuah dokumen tentang daftar murid baru Sekolah Guru di Bukittinggi. "Dalam daftar itu adan murid bernama Ibrahim (nama kecil Tan Malaka) yang masuk sekolah itu pada 1907. Saat masuk sekolah, Tan Malaka tertulis berusia 13 tahun," kata Harry.

Meski demikian tetap saja masih ada misteri yang ingin dipecahkannya. "Saya masih belum mendapat kepastian tanggal dan bulan kelahiran Tan Malaka," ucapnya.

Hasil lain dari riset Harry, adalah bertemu dengan Zulfikar, kemenakan Tan Malaka yang kini tinggal di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan. Keberadaan Zulfikar menjadi penting karena menjadi pembanding bagi DNA dari kerangka dari sebuah mmakam di Selopanggung, Kediri, yang diyakini Harry sebagai Tan Malaka.

Meski begitu Harry merasa yakin bahwa kuburan di Desa Selopanggung, Semen, Kediri, adalah makam Tan Malaka. Bahkan untuk soal ini, Harry merasa terbantu dengan sebuah tulisan di Jawa Pos pada tahun 2007 yang masih disimpannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News