Harry Kristanto: 2020 Menjadi Tahun Kendala Bagi Industri Pengolahan Garam
Dia menambahkan untuk proses membentuk meja garam membutuhkan waktu 1 tahun. Setelah meja garam terbentuk, lahan tersebut dapat memproduksi garam.
“Kami panen garam di atas garam, tidak seperti pengolahan garam tradisional yang mana panen garam di atas tanah,” jelasnya.
Garam yang dihasilkan merupakan garam untuk kebutuhan industri dengan kadar NaCl 98% dan kadar magnesium 0,04%.
BACA JUGA: NL Masuk Perangkap Anggraini, Diajak Begituan di Semak-semak, Ternyata
“Untuk menghasilkan garam untuk kebutuhan industri butuh proses panjang, mulai dari kontrol kolam penguapan, mesti ada meja garam, ketiga mesti ada proses pencucian garam. Ini berbeda dengan tradisional, tidak ada pencucian garam, panen setiap 6 minggu sekali sedangkan di malaka itu 1 tahun sekali. Dari segi kualitas dan metode sangat berbeda,” tutupnya.(dkk/jpnn)
Jangan Sampai Ketinggalan Video Pilihan Redaksi ini:
Anomali iklim di Samudera Pasifik pada tahun 2020 yang menyebabkan iklim La Nina telah berdampak pada pengolahan garam di Indonesia. Kondisi ini pun dikeluhkan para pengusaha garam.
Redaktur & Reporter : Muhammad Amjad
- Waka MPR Lakukan Uji Coba Makan Bergizi Gratis di Donggala
- Alexander Marwata Sebut OTT Tidak Bisa Dihilangkan
- KTKI Perjuangan Tuntut Keppres KKI Dibatalkan demi Masa Depan Profesi
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- KPK Pastikan Anwar Sadad Takkan Lolos dari Proses Hukum di KPK
- Usut Kasus Mafia Hukum, KPK Panggil Youla Lariwa