Harry Tanoe Dianggap jadi Biang Kerok di NasDem
Jumat, 15 Februari 2013 – 23:46 WIB
Oleh karena itu, Rajak memastikan NasDem tidak akan rugi dengan keluarnya Harry. "Apalagi kita ketahui, beliau (Harry, red) juga sampai saat ini masih berurusan dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) terkait kasus pajak," katanya.
Baca Juga:
Karena itu, sambung Rajak, Relawan NasDem menyerukan agar segenap kader maupun rakyat Indonesia tidak sampai tertipu upaya-upaya provokasi yang ada.
Sebelumnya, sekitar 3.000 kader Nasional Demokrat (NasDem) Sulawesi Utara, menyatakan mengundurkan diri. Mereka terdiri dari kader Garda Pemuda Nasional Demokrat, anggota Dewan Pimpinan Daerah Partai NasDem dan Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) NasDem.
"Keinginan Surya Paloh menjadi Ketua Umum adalah sah dan sahih. Namun karena keinginan itu tidak dibingkai dalam etika keutamaan keorganisasian, maka kehendak luhur itu menjadi belenggu dalam bentuk contradiction in terminis. Ini menjadi sebab penolakan kami," ujar perwakilan Garda Pemuda Nasdem Sulut yang mengundurkan diri, Hendrik Kawilarang di Jakarta, Jumat petang.(gir/jpnn)
JAKARTA - Koordinator Relawan Nasional Demokrat (NasDem), H Rajak, menuding Harry Tanoesoedibjo memimpin upaya provokasi di balik mundurnya sejumlah
BERITA TERKAIT
- Megawati Sebut Mundur Lebih Terhormat daripada Dipecat, Sindir Jokowi?
- HUT ke-52 PDIP: Megawati Perintahkan Kader Bonding dengan Rakyat
- Pemerintah Pertimbangkan Melantik Dahulu Kepala Daerah Tak Bersengketa di MK
- Dituding Berperan Memenangkan Istri di Pilkada Serang, Mendes PDT Merespons
- Megawati Anggap Ganjar Sudah Benar Bersikap Tolak Kedatangan Israel ke Indonesia
- Ahmad Yohan DPR Minta Pemerintah Bergerak Cepat Atasi Wabah PMK Sapi