Harry Widianto, Sosok Penting Perekonstruksi 'Hobbit' dan 'Java Man'

Bisa Dibuat Lebih Ganteng tapi Terhambat Kaidah Ilmiah

Harry Widianto, Sosok Penting Perekonstruksi 'Hobbit' dan 'Java Man'
RUJUKAN: Harry Widianto dan Homo Erectus yang berhasil direkonstruksi. Foto: GUSLAN GUMILANG/JAWA POS
Kerja sama itu berlanjut dengan merekonstruksi Sangiran 17. Manusia yang tergolong Homo Erectus tersebut hidup sekitar 700 ribu tahun silam. Sangiran 17 menjadi bagian penting dalam perkembangan manusia purba.

Sebab, fosil tersebut ditemukan utuh. Berbeda dengan temuan lain, yang di antaranya hanya berupa potongan tengkorak. Harry dan Daynes bekerja sama lagi. Setengah tahun kemudian, Harry dan Daynes mewujudkan bentuk manusia purba Sangiran 17 itu.

Kendati lebih lama hidup, Sangiran 17 lebih tinggi dan besar. Dia juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan manusia modern. Saat Harry berfoto sama karyanya itu, terlihat dia hanya sepundaknya.

Soal wajah, sebenarnya juga tak berbeda. Rahangnya juga lebar dengan mata cekung dan jidat lebar dan menonjol. Ukuran kepalanya juga lebih besar. Kesamaan lain, tubuhnya juga penuh bulu.

DI tangan Harry Widianto dan teman-teman, temuan Sangiran 17 "bermetamorfosis" dari fosil menjadi sosok manusia yang utuh, tinggi besar,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News