Harry Widianto, Sosok Penting Perekonstruksi 'Hobbit' dan 'Java Man'
Bisa Dibuat Lebih Ganteng tapi Terhambat Kaidah Ilmiah
Senin, 10 Desember 2012 – 08:32 WIB
Kerja sama itu berlanjut dengan merekonstruksi Sangiran 17. Manusia yang tergolong Homo Erectus tersebut hidup sekitar 700 ribu tahun silam. Sangiran 17 menjadi bagian penting dalam perkembangan manusia purba.
Sebab, fosil tersebut ditemukan utuh. Berbeda dengan temuan lain, yang di antaranya hanya berupa potongan tengkorak. Harry dan Daynes bekerja sama lagi. Setengah tahun kemudian, Harry dan Daynes mewujudkan bentuk manusia purba Sangiran 17 itu.
Kendati lebih lama hidup, Sangiran 17 lebih tinggi dan besar. Dia juga lebih tinggi bila dibandingkan dengan manusia modern. Saat Harry berfoto sama karyanya itu, terlihat dia hanya sepundaknya.
Soal wajah, sebenarnya juga tak berbeda. Rahangnya juga lebar dengan mata cekung dan jidat lebar dan menonjol. Ukuran kepalanya juga lebih besar. Kesamaan lain, tubuhnya juga penuh bulu.
DI tangan Harry Widianto dan teman-teman, temuan Sangiran 17 "bermetamorfosis" dari fosil menjadi sosok manusia yang utuh, tinggi besar,
BERITA TERKAIT
- Setahun Badan Karantina Indonesia, Bayi yang Bertekad Meraksasa demi Menjaga Pertahanan Negara
- Rumah Musik Harry Roesli, Tempat Berkesenian Penuh Kenangan yang Akan Berpindah Tangan
- Batik Rifaiyah Batang, Karya Seni Luhur yang Kini Terancam Punah
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala