Harry Widianto, Sosok Penting Perekonstruksi 'Hobbit' dan 'Java Man'

Bisa Dibuat Lebih Ganteng tapi Terhambat Kaidah Ilmiah

Harry Widianto, Sosok Penting Perekonstruksi 'Hobbit' dan 'Java Man'
RUJUKAN: Harry Widianto dan Homo Erectus yang berhasil direkonstruksi. Foto: GUSLAN GUMILANG/JAWA POS
"Bisa saja saya bikin lebih ganteng. Tapi, saya tersandung kaidah ilmiah juga. Tapi, ini yang penting: saya berhasil mewujudkan bentuk Java Man," kata Harry lantas terbahak. Menurut Harry, Java Man juga menjadi rujukan dalam penelitian evolusi manusia. Bahkan, Harry menyebut Sangiran sebagai Homeland of Java Man.

Dia amat bangga dengan karya Sangiran 17. Menurut Harry, Sangiran ibarat "istri keduanya". Sejak 1978, ketika menjadi mahasiswa di UGM, Harry sudah mengenal seluk-beluk Sangiran.

Dia berkali-kali melakukan penggalian fosil manusia di kawasan itu. "Sejak mahasiswa, saya sudah blusukan di kawasan situs Sangiran. Saya sangat paham karakter orang-orangnya pula. Karena itu, saya harus berbuat untuk Sangiran," ucapnya.

Dia kini berpikir untuk membikin proyek baru. Yakni, merekonstruksi gajah purba. Menurut dia, selama ini yang dipahami gajah purba (stegodon trigonochepalus) hanyalah satwa berukuran besar, lebih gede daripada umumnya.

DI tangan Harry Widianto dan teman-teman, temuan Sangiran 17 "bermetamorfosis" dari fosil menjadi sosok manusia yang utuh, tinggi besar,

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News