Harry Widianto, Sosok Penting Perekonstruksi 'Hobbit' dan 'Java Man'
Bisa Dibuat Lebih Ganteng tapi Terhambat Kaidah Ilmiah
Senin, 10 Desember 2012 – 08:32 WIB

RUJUKAN: Harry Widianto dan Homo Erectus yang berhasil direkonstruksi. Foto: GUSLAN GUMILANG/JAWA POS
"Bisa saja saya bikin lebih ganteng. Tapi, saya tersandung kaidah ilmiah juga. Tapi, ini yang penting: saya berhasil mewujudkan bentuk Java Man," kata Harry lantas terbahak. Menurut Harry, Java Man juga menjadi rujukan dalam penelitian evolusi manusia. Bahkan, Harry menyebut Sangiran sebagai Homeland of Java Man.
Dia amat bangga dengan karya Sangiran 17. Menurut Harry, Sangiran ibarat "istri keduanya". Sejak 1978, ketika menjadi mahasiswa di UGM, Harry sudah mengenal seluk-beluk Sangiran.
Dia berkali-kali melakukan penggalian fosil manusia di kawasan itu. "Sejak mahasiswa, saya sudah blusukan di kawasan situs Sangiran. Saya sangat paham karakter orang-orangnya pula. Karena itu, saya harus berbuat untuk Sangiran," ucapnya.
Dia kini berpikir untuk membikin proyek baru. Yakni, merekonstruksi gajah purba. Menurut dia, selama ini yang dipahami gajah purba (stegodon trigonochepalus) hanyalah satwa berukuran besar, lebih gede daripada umumnya.
DI tangan Harry Widianto dan teman-teman, temuan Sangiran 17 "bermetamorfosis" dari fosil menjadi sosok manusia yang utuh, tinggi besar,
BERITA TERKAIT
- Semana Santa: Syahdu dan Sakral Prosesi Laut Menghantar Tuan Meninu
- Inilah Rangkaian Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Semarak Prosesi Paskah Semana Santa di Kota Reinha Rosari, Larantuka
- Sang Puspa Dunia Hiburan, Diusir saat Demam Malaria, Senantiasa Dekat Penguasa Istana
- Musala Al-Kautsar di Tepi Musi, Destinasi Wisata Religi Warisan Keturunan Wali
- Saat Hati Bhayangkara Sentuh Kalbu Yatim Piatu di Indragiri Hulu