Harta Karun Talaga Warna, Kota yang Hilang Di Tanah Sunda (2/habis)
“Orang sini mempercayai kilauan yang memancar dari talaga, berasal dari pancaran emas dan permata yang berserakan," kata Supandi.
"Namun secara ilmiah, warna itu berasal dari bayangan hutan, tanaman, bunga-bunga, dan langit di sekitar telaga yang memantul,” sambungnya merasionalkan.
Karamnya sebuah legenda masa lampau, mengawali kisah Talaga Warna dengan panoramanya nan elok, tersuruk di hamparan kebun teh.
Pelesir
Tempo hari, waktu awak ke sana, di pinggir telaga bersandar sebuah rakit dan sebuah perahu.
Bila puan dan tuan ingin bersampan ria mengelilingi danau, kedua alat itu bisa digunakan.
Suara-suara binatang sesekali terdengar saling sahut-sahutan. Di area itu berkeliaran sekawanan monyet. Mereka tidak mengganggu. Bahkan akan sangat bersahabat bila diberi kacang.
Di pojokan talaga, waktu itu, ada gubuk yang di dalamnya terdapat gundukan semacam pusara kecil.
PRABU Swarnalaya bertapa. Pucuk dicinta ulam pun tiba. Sejurus kemudian, Ratu Purbamanah hamil. Tempat bertapa sang prabu, di kemudian hari,
- Freddie Mercury, Majusi dan Asma Allah di Jagat Rock
- Tak Perlu Sekolah Tinggi, Inilah Kisah Penemu Listrik...
- Benarkah Ekspedisi Pamalayu Penaklukkan Jawa atas Sumatera? Ini Bukti Arkeologisnya...
- Saat Ditemukan, Candi ini Menginspirasi Belanda Membuat Kapal, Eh...Ditenggelamkan Nazi
- Kota Tjandi, Nama Asli Wilayah Candi Muara Takus
- Obituari Ani Yudhoyono