Harta Khadafi Rp 3,5 T Terlacak di Swiss
Cegah Penarikan, Dibekukan Bersama Aset Mubarak dan Ben Ali
Rabu, 04 Mei 2011 – 11:43 WIB
JENEWA - Harta pemimpin Libya Muammar Khadafi terbukti tersebar di banyak negara. Salah satu di antaranya adalah Swiss. Setelah berhasil melacak harta Khadafi di negerinya, pemerintah Swiss kemarin (3/5) menyatakan akan membekukan aset penguasa negeri di Afrika Barat itu.
Tidak hanya harta Khadafi yang menjadi target Swiss. Republik federal di Eropa Barat tersebut juga berencana membekukan aset mantan Presiden Mesir Hosni Mubarak dan mantan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali.
Baca Juga:
Menurut Menteri Luar Negeri Swiss Micheline Calmy-Rey, pemerintahnya segera membekukan semua aset senilai USD 957 juta (sekitar Rp 8,17 triliun). Total aset itu tidak hanya milik Khadafi, keluarga, dan para kroninya. Tetapi, juga termasuk harta keluarga Hosni Mubarak dan Zine El Abidine Ben Ali.
"Aset milik Khadafi dan keluarganya ditaksir senilai USD 415 juta (sekitar Rp 3,54 triliun) dari seluruh dana yang dibekukan," katanya dalam acara pertemuan diplomat di Kota Tunis, Tunisia, kemarin.
JENEWA - Harta pemimpin Libya Muammar Khadafi terbukti tersebar di banyak negara. Salah satu di antaranya adalah Swiss. Setelah berhasil melacak
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas