Harta Khadafi Rp 3,5 T Terlacak di Swiss
Cegah Penarikan, Dibekukan Bersama Aset Mubarak dan Ben Ali
Rabu, 04 Mei 2011 – 11:43 WIB
Perempuan 65 tahun itu menjelaskan bahwa aset milik Mubarak yang terlacak di negerinya senilai USD 473 juta (sekitar Rp 4 triliun). Itu termasuk harta yang tercatat atas nama anak dan istri mantan diktator Mesir tersebut. Aset Ben Ali di Swiss mencapai USD 69 juta (sekitar Rp 589 miliar). Harta mantan presiden Tunisia itu tidak hanya dicatatkan atas nama dirinya. Tapi, juga termasuk rekening bank dan harta atas nama istri dan anak-anaknya.
Baca Juga:
Di hadapan para diplomat Barat lainnya, Calmy-Rey mengatakan bahwa pemerintah Swiss telah memerintahkan bank dan lembaga keuangan lainnya membekukan aset tiga tokoh itu sesegera mungkin. Namun, tentu saja, pembekuan tersebut dilakukan secara bertahap. Prioritasnya adalah aset yang paling mudah dan mungkin dibekukan lebih dulu. Yakni, dana tunai yang tersimpan di beberapa bank Swiss.
"Langkah itu kami tempuh untuk mencegah penarikan dana secara diam-diam," ungkap Calmy-Rey.
Sejauh ini, lanjut dia, belum ada satu negara pun yang melaporkan tindak kejahatan atau kriminal terkait dana tersebut. Jadi, pemerintah Swiss tidak perlu menunggu proses hukum untuk membekukan aset tersebut. Apalagi, saat ini Mesir dan Tunisia mulai menempuh jalur hukum untuk mengklaim aset Mubarak dan Ben Ali di Swiss.
JENEWA - Harta pemimpin Libya Muammar Khadafi terbukti tersebar di banyak negara. Salah satu di antaranya adalah Swiss. Setelah berhasil melacak
BERITA TERKAIT
- Trump Bakal Menghukum Petinggi Militer yang Terlibat Pengkhianatan di Afghanistan
- Bertemu Sekjen PBB, Prabowo Tegaskan RI Dukung Penguatan Pasukan Perdamaian di Palestina
- Joe Biden Izinkan Ukraina Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia
- Presiden Prabowo Mengungkapkan Kerinduannya
- Prabowo: Indonesia Dukung Energi Terbarukan & Pengurangan Emisi Karbon
- Prabowo Bertemu Sekjen PBB di Brasil, Ini yang Dibahas