HARU...30 Warga Gantian Tandu Perempuan Hendak Melahirkan, Jalan Kaki 15 Km
Meski demikian, semangat Rudi bersama warga Dusun 6 tetap tinggi. Mereka pun sepakat membawa Nining ke Puskesmas dengan cara ditandu. Hanya menggunakan sarung dan sepotong bambu yang dipikul dua orang untuk membawa Nining.
Ada sekitar 30 orang warga berkumpul di desa tersebut yang siap bergantian memikul tandu bambu tersebut. Mereka melewati jalan yang bebatuan, terjal, dan licin.
Mereka berangkat sekira pukul 07.00 Wita dan tiba di Puskesmas Ngapa sekira pukul 16.00 Wita. Sembilan jam waktu yang digunakan menempuh perjalanan 15 kilometer itu.
Kegelisahan Rudi bersama warga yang menemaninya. Nining sempat mengalami pendarahan dalam perjalanan. Mereka terus berusaha berjalan tegap di jalan yang berlicin itu. Namun, fisik wanita berusia 39 tahun itu tetap kokoh dan tegas meskipun rasa sakit tak tertahankan lagi.
Setibanya di Puskesmas Ngapa, perawat yang bertugas tak bisa berbuat banyak. Hanya memberikan pertolongan pertama dengan menyuntikkan jarum infus untuk membantu wanita itu.
Pihak puskesmas pun menyiapkan surat rujukan untuk Nining agar dibawa ke BLUD Djafar Harun agar bisa mendapatkan penanganan lebih intensif.
Nining dibawa dengan menggunakan mobil ambulance. Perjalanan dari Puskesmas Ngapa ke rumah sakit plat merah Kabupaten Kolaka Utara itu masih menempuh 70 kilometer. Namun, akses jalan sudah bagus sehingga hanya membutuhkan waktu 30 menit untuk sampai ke BLUD Djafar Harun.
Setibanya di rumah sakit, Nining pun langsung mendapatkan tindakan medis. Proses melahirkan harus dilalui dengan cara caesar.
SUARA tangis seorang wanita dini hari, Kamis (26/5), memecah keheningan malam di Dusun 6 Desa Parutellang, Kecamatan Ngapa, Kabupaten Kolaka
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408