Haruna Soemitro, Kiprah dan Kegilaannya tentang Sepak Bola

Reformasi 1998 mendorong Haruna terjun ke politik. Peruntungannya di politik cukup bagus.
Haruna terpilih menjadi anggota DPRD Jatim hasil Pemilu 1999. Saat itu, dia menjadi legislator dari Partai Daulat Rakyat (PDR).
Saat menjadi wakil rakyat itulah Haruna benar-benar menjadi bagian dari Persebaya. Pada 2003, Dahlan Iskan sebagai ketua umum Persebaya saat itu menggaet Haruna.
Ketika itu, Persebaya terdegradasi dari Divisi Utama ke Divisi I. Tanpa diskusi panjang, tokoh pers Indonesia itu langsung meminta Haruna masuk ke dalam manajemen klub kebanggaan Bonek tersebut.
"Pokoknya kamu jadi manajer Persebaya malam ini," ujar Haruna menirukan ucapan Dahlan saat itu.
Persebaya pada saat itu tidak hanya terpuruk secara prestasi, tetapi juga menghadapi problem finansial. Haruna sebagai manajer bertugas mengembalikan Persebaya ke kasta tertinggi kompetisi sepak bola Indonesia.
"Alhamdulillah, setelah saya ditunjuk jadi manajer Persebaya, kami berprestasi, memperoleh promosi dan juara," ujar Haruna dengan bangga.
Pada 2003, Persebaya berhasil menjuarai Divisi I. Capaian itu mengantar Persebaya kembali ke Divisi Utama.
Anggota Exco PSSI Haruna Soemitro menjadi trending topic jagat medsos setelah melontarkan kritik terhadap pelatih Timnas Indonesia Shin Tae Yong.
- Erick Thohir akan Mempercepat Perekrutan Direktur Teknik PSSI
- Jebolan MilkLife Soccer Challenge Bakal Ikuti Turnamen Usia Muda Terbesar di Asia
- Begini Persiapan Timnas Indonesia Menjelang Lawan Korea Utara di Piala Asia U-17 2025
- Piala Asia U-17 2025: Kelebihan Timnas Indonesia di Mata Korea Utara
- Timnas Indonesia Dipastikan Hadapi Korea Utara di Perempat Final Piala Asia U-17
- Hasil Babak Grup Piala Asia U-17 2025: Indonesia dan Uzbekistan Digdaya, Australia Apes