Harus Ada Rekonsiliasi di Balaesang Tanjung

Pemilik Lahan Perlu Dapat Bagi Hasil Saat Operasi Produksi

Harus Ada Rekonsiliasi di Balaesang Tanjung
Harus Ada Rekonsiliasi di Balaesang Tanjung
PALU – Kerusahan Balaesang Tanjung yang merupakan dampak dari pro dan kontra masuknya perusahaan tambang bijih emas PT Citra Manunggal Abadi (CMA) di daerah itu, harus disikapi dengan bijak. Perlu ada rekonsiliasi yasng difasilitasi oleh Pemkab Donggala dan aparat keamanan dengan melibatkan stakholders, termasuk DPRD Donggala. Demikian disampaikan Mantan Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Kabupaten Donggala Ir Saliman Simanjuntak, Dipl.He kepada Radar Sulteng (JPNN Group), Senin (6/8).

Kata Saliman, yang saat ini menjabat sebagai Kepala Dinas ESDM Provinsi Sulteng, saat general survey hingga izin keluarnya eksplorasi untuk PT CMA, semua berjalan baik. Kebetulan saat itu, dirinya yang menjabat sebagai Kepala Dinas ESDM Donggala sebelum dipromosi ke Provinsi, sehingga dia tahu persis siapa saja yang terlibat dalam pengurusan izin PT CMA. “Anehnya, mereka yang terlibat dalam pengurusan izin PT CMA ini, setelah zin keluar kemudian berbalik arah dan meminta izin PT CMA dicabut. Hal inilah yang aneh,” jelasnya.

Menurutnya, saat pengurusan izin eksplorasi, yang dimulai dari general survey pada 2008, Pemkab Donggala melalui Dinas ESDM Donggala saat itu berkeras untuk tidak mengeluarkan izin, sebelum syarat-syarat yang ada dipenuhi oleh perusahaan. Termasuk persetujuan warga yang dibuktikan dengan tandatangan. “Yang kami heran, mengapa saat itu ada tandatangan persetujuan dari orang-orang yang saat ini kontra, termasuk aktornya yang dulunya getol meminta agar Pemkab Donggala segera mengeluarkan izin eksplorasi untuk PT CMA di Balaesang Tanjung,” jelas Saliman.

Untuk itu, dalam menyelesaikan masalah tersebut, Saliman berharap agar Dinas ESDM Donggala bisa melihat historis dari masalah yang muncul, sehingga perlu dilakukan rekonsiliasi yang difasilitasi oleh Pemkab Donggala dan pihak keamanan dengan melibatkan semua pihak, baik yang pro maupun yang kontra. “Kuncinya, masyarakat harus dilibatkan dalam masalah ini, termasuk juga aktornya harus memberikan penjelasan, mengapa berbalik arah, apa sebenarnya yang diinginkan sehingga menolak PT CMA,” jelasnya.

PALU – Kerusahan Balaesang Tanjung yang merupakan dampak dari pro dan kontra masuknya perusahaan tambang bijih emas PT Citra Manunggal Abadi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News