Harus Ada Tindakan Akseleratif Untuk Kawal Ketahanan Pangan

“Di kepala saya, pertanian itu ada petik dan olah. Jadi kita harus tahu berapa serapannya, ditaruh di mana dan di mana marketnya."
"Jadi MoU hari ini harus ada hasilnya. Di sinilah kita harus punya paradigma yang kuat agar bisa merubah diri, tata kelolanya diperbaiki. Saya bangga, jarang saya menandatangani MoU yang melibatkan off taker,” ucapnya.
Nota kesepahaman dilakukan antara Ditjen Hortikultura dengan Pemkab Garut, Temanggung, Wonosobo serta Pemkab Bantul.
Hadir perusahaan bidang makanan olahan dan perdagangan besar PT. Prima Sukses Sejati Abadi (Wings Food) dan PT. East West Seed Indonesia selaku perusahaan yang bergerak di bidang perbenihan hortikultura.
Dari sisi distribusi, Kementerian Pertanian menggandeng PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero.
Terkait fasilitas permodalan, pemerintah menggandeng perbankan yakni Bank Jabar dan Banten (BJB).
“Kami bersama–sama dengan Direktorat Jenderal Hortikultura menanam benih sayuran di Food Estate yang sudah disiapkan contohnya di Temanggung dan Wonosobo."
"Jadi petani diajak menanam benih dan hasilnya akan diambil oleh East West. Jadi East West Seed sebagai off takernya."
Mentan SYL sebut pentingnya tindakan akseleratif untuk mengawal ketahanan pangan secara nasional.
- Hari Kedua Lebaran, Mentan Tancap Gas Turun Lapangan Sidak 4 Gudang Bulog di Sulsel
- Serapan BULOG Melonjak 2.000 Persen, Hendri Satrio: Dampak Tangan Dingin Mentan Amran
- Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk 431 Ribu Ton saat Lebaran, Stok Aman
- SPP Sragen Capai Kapasitas 120 Ton Per Siklus Selama Panen Raya, Dukung Ketahanan Pangan
- Raker dengan Pejabat di Kementan, Legislator NasDem Sorot Program Cetak Sawah
- Super Tani Tawarkan Solusi Atasi Langkanya Pasokan Pupuk