Harus Ada Wajah Muda di Kabinet
Selasa, 18 Agustus 2009 – 21:13 WIB
JAKARTA - Pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latief, menegaskan aspek kompetensi dan profesionalitas dalam koalisi hendaknya tetap jadi acuan bagi presiden terpilih Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam menentukan anggota kabinetnya dimasa 5 tahun mendatang. "Idealnya aspek kompetensi dan profesionalitas itu tersedia cukup di antara koalisi parpol pendukung SBY. Kalau belum cukup, maka presiden terpilih punya hak prerogatif untuk merekrut para profesional ke dalam kabinetnya," kata Yudi Latief, di Jakarta, Selasa (18/8). Sementara Ketua Forum Komunikasi Politik Wartawan di DPR, Sulistyo, yakin bahwa di antara anak-anak muda yang bersikap profesional tapi belum matang secara mental itu pasti ada pula kaula muda yang profesional dan matang secara mentalitas.
Yang harus dihindari SBY dalam menyusun kabinet, lanjutnya, adalah mempersempit peluang bagi parpol koalisi untuk memaksakan kehendak dengan berbagai cara meloloskan kadernya yang berpotensi mengambil jalan pintas dan punya kecendrungan untuk mencari jalan selamat partainya di penghujung masa jabatan SBY-Boediono tahun 2014 mendatang.
Baca Juga:
Selain itu, Yudi Latief juga menegaskan jika pada akhirnya SBY menempuh jalur koalisi untuk menyusun kabinetnya, koalisi di kabinet tersebut harus steril dari berbagai kepentingan politik di pemerintahan. "Koalisi parpol di kabinet harus fokus tugas-tugas pemerintahan 5 tahun ke depan." Ditanya soal posisi dan komposisi anak-anak muda yang diperkirakan akan mewarnai kabinet 5 tahun mendatang? Yudi Latief menjelaskan bahwa kreteria orang muda dan tua sesungguhnya tidak kontekstual, sebab ada di antara anak-anak muda profesional yang mentalitasnya belum teruji. "Tidak semua, tapi ada memang yang bersikap sangat profesional tapi belum matang secara mental," ujar Yudi Latief.
Baca Juga:
JAKARTA - Pengamat politik dari Reform Institute, Yudi Latief, menegaskan aspek kompetensi dan profesionalitas dalam koalisi hendaknya tetap jadi
BERITA TERKAIT
- Ketua Fraksi PKS: Penurunan Biaya Haji Kado Manis untuk Jemaah di Awal 2025
- Sekjen PKS Habib Aboe: Layanan Haji Harus Berkelas
- Heikal Safar: Program Makan Bergizi Gratis Bentuk Kemanusiaan Adil dan Beradab
- Mendes Yandri Sebut Dana Desa 2025 Difokuskan untuk Atasi Kemiskinan hingga Stunting
- Bantah Kabar Dirut Mangkir dari Panggilan KPK, Hutama Karya Siap Kooperatif & Terbuka
- Kasus Pemerasan Penonton DWP, Polri Beri Sanksi Demosi Lagi Seorang Personel