Harus Diakui Kinerja Pertamina Tahun Ini Jauh Lebih Baik

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina dinilai memiliki kinerja positif di tengah kondisi geopolitik tidak menentu, yang menjadi penyebab naiknya harga BBM.
Menurut Direktur Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi, BUMN tersebut juga berhasil menerapkan program efisiensi dengan baik.
“Memang harus diakui kinerja Pertamina tahun ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Termasuk dari sisi efisensi,” ungkap Kholid.
Menurut Kholid, hal itu antara lain dibuktikan dari kondisi keuangan Pertamina tahun ini, hingga Juli 2022.
Pada periode tersebut, Pertamina berhasil menghemat biaya operasional sebesar Rp6 triliun karena keberhasilan melakukan penghematan pada sektor hulu.
“Saya melihat memang di hulunya terbukti berhasil melakukan penghematan biaya produksi per barel. Dan itu cukup efisien,” ungkap Kholid.
Terbukti, terjadi penurunan ongkos produksi migas Pertamina pada kuartal pertama tahun ini, yakni menjadi USD 17,68 per barel.
Angka tersebut lebih rendah dari target yang sudah ditetapkan regulator hulu sebesar USD 17,7 per barel.
Terbukti, terjadi penurunan ongkos produksi migas Pertamina pada kuartal pertama tahun ini, yakni menjadi USD 17,68 per barel.
- Pertamina Pastikan Layanan Distribusi Energi Selama Ramadan hingga Idulfitri Lancar
- Jelang Mudik Lebaran, Pertamina Turunkan Harga Avtur di 37 Bandara
- Koalisi Sipil Yakin Kepemimpinan Baru di Pertamina Bisa Perbaiki Tata Kelola Perusahaan
- Kejagung Diminta Masukkan Kerugian Masyarakat dalam Kasus Minyak Mentah
- Dirut Pertamina Minta Maaf ke Masyarakat: Kami akan Bekerja Lebih Baik Lagi
- Peduli Kemajuan Bangsa, PIS Berperan Aktif dalam Program Relawan Bakti BUMN di Desa Bayan