Harus Diakui Kinerja Pertamina Tahun Ini Jauh Lebih Baik

jpnn.com, JAKARTA - PT Pertamina dinilai memiliki kinerja positif di tengah kondisi geopolitik tidak menentu, yang menjadi penyebab naiknya harga BBM.
Menurut Direktur Center for Energy Policy M Kholid Syeirazi, BUMN tersebut juga berhasil menerapkan program efisiensi dengan baik.
“Memang harus diakui kinerja Pertamina tahun ini jauh lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu, Termasuk dari sisi efisensi,” ungkap Kholid.
Menurut Kholid, hal itu antara lain dibuktikan dari kondisi keuangan Pertamina tahun ini, hingga Juli 2022.
Pada periode tersebut, Pertamina berhasil menghemat biaya operasional sebesar Rp6 triliun karena keberhasilan melakukan penghematan pada sektor hulu.
“Saya melihat memang di hulunya terbukti berhasil melakukan penghematan biaya produksi per barel. Dan itu cukup efisien,” ungkap Kholid.
Terbukti, terjadi penurunan ongkos produksi migas Pertamina pada kuartal pertama tahun ini, yakni menjadi USD 17,68 per barel.
Angka tersebut lebih rendah dari target yang sudah ditetapkan regulator hulu sebesar USD 17,7 per barel.
Terbukti, terjadi penurunan ongkos produksi migas Pertamina pada kuartal pertama tahun ini, yakni menjadi USD 17,68 per barel.
- Pertamina Fasilitasi Sertifikasi Ribuan UMKM Rumah BUMN Selama Januari-Maret 2025
- Hyundai Akan Bangun Stasiun Pengisian Hidrogen di Indonesia, Siap Beroperasi 2027
- Pertamina Gandeng Hyundai Motor Group & Pemprov Jabar Kembangkan Proyek W2H di Bandung
- Pertamina Memperkuat Pengembangan Program Hutan Lestari untuk Target NZE 2060
- Begini Visi dan Misi Iksan Dalam Memajukan Industri Migas Lewat IATMI
- Pengguna MyPertamina Meningkat Pada Periode Satgas Ramadan dan Idulfitri 2025