Harus Jeli Baca Gelagat Malaysia
Senin, 06 September 2010 – 08:35 WIB
“Mahkamah Interbasional akan lebih banyak merugikan bangsa ini, karena anggotanya berasal dari luar Asean, yang tidak memiliki keterikatan batin antar sesama Asia. Lihat saja saat kasus Sipadan-Ligatan, dimana kita kalah,” ucapnya.
Dia menyatakan, jika kasus ini dibawa ke MI, maka pemerintah juga harus menyiapkan segala data konkrit agar tidak kalah di MI. “Intinya harus ada penolakan dibawa ke persidangan, karena butuh data yang konkrit yang harus dipersiapkan pemerintah,” cetusnya.
Taufik menerangkan Menlu Thailand, Kasit Piromya pernah menyatakan sangat menghormati kedaulatan Indonesia sebagai negara sesama Asean dalam kunjungannya ke Indonesia akhir April lalu. “Ini menjadi sinyal bahwa banyak negara-negara di Asean siap membantu menjadi penengah,” ucapnya.
Ucapan Taufik itu berkaca dari sejarah bahwa pemerintah Indonesia pernah menjadi mediator dalam sengketa Vietnam dan Kamboja. “Kita bisa meminta masalah perbatasan ini menjadi permasalahan Asean. Segeralah dirasakan perlunya Menlu Marty Natalegawa menganggap bahwa komunikasi lintas semangat Asean untuk duduk bersama,” katanya.
JAKARTA - Hari ini, pemerintah RI dan Malaysia duduk satu forum dalam pembicaraan bilateral tahap pertama percepatan penuntasan perundingan garis
BERITA TERKAIT
- Jaga Demokrasi, 60 Universitas Jerman Angkat Kaki dari X
- Ukraina & Suriah Perkuat Hubungan Diplomasi Kemanusiaan di Tengah Invasi Rusia
- Gencatan Senjata Tak Berpengaruh, Tentara Israel Tetap Lakukan Pelanggaran di Lebanon
- Arab Saudi Janjikan Pelayanan Kelas Dunia untuk Jemaah Haji & Umrah
- Korsel Diguncang Skandal Politik, Korut Pamer Rudal Hipersonik
- Jerman dan Amerika Diguncang Aksi Teror, Prancis Panik