Harus Tinggalkan Jaket Kulit
Minggu, 02 Oktober 2011 – 02:14 WIB
MENJADI politikus tidak bisa berpenampilan seenaknya. Konsekuensi itulah yang dirasakan Indra J. Piliang. Mantan peneliti politik CSIS tersebut kini harus membuang jauh-jauh kegemarannya memakai jaket kulit hitam sejak bergabung dalam Partai Golkar.
"Saya sudah tidak boleh pakai jaket kulit lagi sama senior (di Golkar)," ungkap Indra dalam diskusi terkait dengan partisipasi perempuan dalam politik bersama ormas Wanita Syarikat Islam di gedung Majelis Ulama Indonesia, Jakarta, kemarin (1/10).
Baca Juga:
Padahal, dia merasa sangat nyaman dan gagah dengan jaket kulit. "Saya tanya, kenapa tidak boleh? Jawabnya karena kamu bukan lagi pengamat," ungkap Indra tanpa menyebutkan nama politikus Golkar yang dimaksud itu.
Ya, apa boleh buat kalau konsekuensinya harus melepas jaket kulit. Kini, pria berdarah Minangkabau itu pun harus membiasakan diri berpakaian rapi ala politikus. Tak jarang dia memakai batik. "Istri saya sampai nyindir, cieee pakai batik sekarang," ujarnya lantas tertawa.
MENJADI politikus tidak bisa berpenampilan seenaknya. Konsekuensi itulah yang dirasakan Indra J. Piliang. Mantan peneliti politik CSIS tersebut kini
BERITA TERKAIT
- Gempa M 4,1 Guncang Kota Maumere, Tidak Berpotensi Tsunami
- Wamensos Lakukan Pertemuan dengan PB Semmi, Ternyata Ini yang Dibahas
- Senator Filep Wamafma Apresiasi Pemerintah untuk Prioritaskan Sektor Pendidikan
- Trending di Medsos, #SetaraBerkarya Picu Gelombang Dukungan untuk Penyandang Disabilitas
- Upah Minimum Naik 6,5 Persen, Bukti Presiden Prabowo Memperhatikan Kesejahteraan Buruh
- ITS & BKD Jatim Berkolaborasi, Siapkan AI untuk Tes CPNS