Haruskah Melakukan Diet Garam?
jpnn.com - Diet garam merupakan upaya menurunkan konsumsi makanan yang mengandung garam karena satu dan dua alasan tertentu. Perlu diketahui bahwa meskipun asupan garam dalam jumlah tertentu diperlukan tubuh dan menyehatkan, konsumsi garam berlebih sesungguhnya tidak baik untuk kesehatan Anda.
Garam yang berorientasi pada bumbu masak adalah sejenis mineral yang mampu menciptakan rasa asin. Secara umum, garam dapur mengandung natrium klorida (NaCl) yang dihasilkan oleh air laut. Garam dalam bentuk alaminya adalah mineral kristal yang dikenal sebagai halite.
Selain natrium klorida, garam juga mengandung sodium yakni salah satu unsur kimia yang bersifat amat reaktif. Kandungan ini berfungsi untuk meneruskan impuls saraf di sel tubuh.
Walau dalam jumlah tertentu garam bermanfaat bagi tubuh, mengonsumsi sodium dalam garam secara berlebihan dapat menimbulkan efek negatif. Karena itu, diet garam dalam takaran yang pas sering diterapkan oleh kalangan tertentu.
Bila konsumsi garam Anda berlebih, maka pikirkan untuk melakukan diet garam dari sekarang. Mengapa demikian? Dilansir Prevention, ini fakta medisnya.
Diet garam untuk kalangan tertentu
Tidak semua orang perlu melakukan diet rendah garam, di mana hanya mengonsumsi kurang dari 1.500 miligram per hari. Selama tidak lebih dari 2.300 miligram, sebenarnya garam tidak akan membahayakan tubuh.
Namun, jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu, maka konsultasikan diet garam kepada dokter. Bila memang membantu, maka lakukanlah.
Diet garam ini dilakukan pada taraf yang rendah, bukan dalam artian menghentikan secara total.
- Tip Menjaga Kesehatan Mata dari Paparan Layar Komputer
- GENIX 2, Solusi Relaksasi Modern di Tengah Gaya Hidup Aktif
- MASINDO Gelar Diskusi, Soroti Kesadaran Risiko Kesehatan Mental di Lingkungan Kerja
- 6 Bahan Alami Ini Ampuh Usir Jerawat di Punggung Anda
- Sysmex Indonesia Luncurkan Alat Hematologi Flagship, XR-Series
- 9 Bahaya Makan Garam Berlebihan, Bikin Berat Badan Bertambah