Haruskah Melakukan Diet Garam?

Mereka yang memiliki atau berisiko terhadap kondisi kesehatan seperti di bawah ini, dianjurkan untuk melakukan diet garam:
1. Tekanan darah tinggi
Jika Anda memiliki tekanan darah di atas 130/80 atau punya risiko demikian, kurangilah asupan garam secepatnya. Kelebihan natrium dalam sistem tubuh mampu menaikkan tekanan darah dan itu memaksa jantung Anda untuk bekerja lebih keras.
Mengurangi asupan garam bisa membantu mengatasi hal di atas. Mesti diingat bahwa orang berusia di atas 51 tahun memiliki peningkatan risiko terhadap darah tinggi.
2. Penyakit jantung atau ginjal.
Makan terlalu banyak garam dapat menyebabkan retensi cairan dalam tubuh. Menurut Kristin Smith, juru bicara dari Academy of Nutrition and Dietetics di Amerika Serikat, hal tersebut dapat memperparah masalah yang terkait dengan penyakit jantung dan ginjal.
Ada beberapa makanan yang diketahui mengandung kandungan natrium serta sodium berlebih, yakni sup kalengan, bumbu, kaldu, dan saus, terutama kecap. Kemudian daging merah, keju olahan dan makanan beku.
Diet garam ini dilakukan pada taraf yang rendah, bukan dalam artian menghentikan secara total. Ada sejumlah dampak negatif yang terjadi jika Anda benar-benar menghentikan asupan garam.
Diet garam ini dilakukan pada taraf yang rendah, bukan dalam artian menghentikan secara total.
- Indonesia Luncurkan Indonesian Society of Regenerative Medicine
- Pertama di Indonesia, JEC Hadirkan One-Stop Service Kesehatan Mata Anak
- Siloam Hospitals Group Berjaya di Ajang Healthcare Asia Awards 2025
- Eks Direktur WHO Sebut 3 Faktor Penghambat Turunnya Prevalensi Merokok di Indonesia
- Stem Cell Berstandar Global Kini Bisa Diakses di Indonesia
- 5 Manfaat Air Kelapa, Bantu Kontrol Berat Badan