Harusnya Pastikan Dulu Penggajian PPPK, Baru Buka Seleksi
jpnn.com, JAKARTA - Politikus Gerindra di DPR Supratman Andi Agtas menilai, permasalahan mendasar dalam seleksi PPPK atau pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja dari honorer K2 adalah soal penggajian.
Hal itu pula yang membuat kurangnya minat daerah mengajukan formasi PPPK. Terlebih, penggajiannya menjadi tanggung jawab APBD masing-masing daerah.
BACA JUGA: Guru Honorer: Aneh, Nganggur Kok Dibayar sih!
"Persoalannya satu PPPK itu, pemerintah pusat buka lowongan, tapi penggajiannya dibebankan kepada APBD masing-masing," kata Supratman ditemui JPNN, di Kompleks Parlemen, Jakarta pada Senin (4/3).
Seharusnya, lanjut ketua badan legislasi DPR ini, pemerintah kalau mau membuka penerimaan PPPK dan tidak bermasalah, maka disiapkan terlebih dahulu skema penggajiannya lewat APBN.
BACA JUGA: Honorer K2 Sudah Jadi PPPK, Tetap Bisa Daftar CPNS?
"Penggajiannya harus lewat APBN. Kalau lewat APBD, mereka harus mengubah APBD lagi. Makanya saya bilang itu kebijakan hanya lips services saja. Jadi hanya karena sekarang kan mendekati pemilu jadi dibuatlah (seleksi)," tandas Supratman. (fat/jpnn)
Hingga saat ini kelulusan hasil tes PPPK belum diumumkan karena menunggu kesiapan pemda soal gaji.
Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam
- 5 Berita Terpopuler: Mendikdasmen Beri Sinyal Baik soal PPPK, Ada Regulasi Baru? tetapi Honorer Jangan Nekat ya
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- 5 Berita Terpopuler: Honorer 32 Tahun Gagal Tes PPPK, Semoga RUU ASN Menjadi Penyelamat