Harvey

Oleh: Dhimam Abror Djuraid

Harvey
Video porno (Ilustrasi). Foto: Ricardo/JPNN com

PDIP tentu menjadi partai terdepan yang mendukung undang-undang itu. 

Insiden Harvey menjadi hal yang kontra-produktif dan menjadi ujian pertama bagi para aktivis perempuan Indonesia. 

Seorang legislator menonton film porno ketika sidang sedang berlangsung adalah bentuk kekerasan seksual simbolik, karena menempatkan perempuan sebagai objek seksual yang menjadi tontonan umum.

Kasus Harvey bukan yang pertama. 

Pada 2011 seorang legislator, Arifinto, dari PKS ketahuan mengakses film porno di tabletnya ketika sedang bersidang. 

Seorang fotografer memergoki hal itu lalu menjepretnya. 

Arifinto berkilah, dia hanya sebentar membuka link kiriman seseorang itu. 

Sehari setelah kasus itu muncul di pemberitaan media, Arifinto mengadakan jumpa pers dan menyatakan mundur dari keanggotaan DPR. 

Muncul berita seorang anggota DPR, mantan penyanyi berisial HM, ketahuan menonton film porno ketika sidang. Publik mulai mengingat lagi nama Harvey Malaiholo.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News