Hary Tanoe Dituding Lecehkan Peradilan
Sabtu, 23 April 2011 – 03:33 WIB

Hary Tanoe Dituding Lecehkan Peradilan
JAKARTA - Hary Tanoesoedibjo telah melecehkan lembaga peradilan (contempt of court) karena menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (CTPI) secara ilegal dan tertutup, Selasa (19/4) lalu. Pasalnya, sejak PN Jakarta Pusat menyuruh Hary Tanoe mengembalikan 75 saham TPI ke Siti Hardiyanti Rukmana, maka otomatis bos MNC Group ini bukan lagi pemilik TPI dan dilarang melakukan perbuatan hukum terkait PT CTPI.
"RUPS itu perbuatan ilegal dan melawan hukum, karena pengadilan secara tegas dalam putusannya sudah membatalkan demi hukum seluruh status kepemilikan Hary Tanoe di PT Cipta TPI, tapi dia langgar ini namanya tidak menghormati hukum dan taat hukum," ujar Juru bicara PT Cipta Televisi Pendidikan Indonesia, Jazuni di Jakarta, kemarin.
Baca Juga:
Oleh karena itu Jazuni mendesak Mahkamah Agung (MA) selaku lembaga yang menaungi pengadilan negeri se Indonesia memberi sanksi tegas dengan menghentikan kegiatan direksi dan manajemen ilegal yang diklaim Hary Tanoe. Itu jika lembaga peradilan Indonesia masih ingin tetap dihargai.
Lembaga peradilan dalam tingkat apapun, lanjut Jazuni wajib dihormati. Karena pengadilan itu sifatnya independen dan lembaga berwibawa. "Jangan mentang-mentang mau mengajukan banding terus seenaknya tidak patuh oleh putusan pengadilan tingkat pertama. Ini pelecehan hukum," katanya.
JAKARTA - Hary Tanoesoedibjo telah melecehkan lembaga peradilan (contempt of court) karena menggelar Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Cipta Televisi
BERITA TERKAIT
- Ratusan Kader Demokrat Sambut Kehadiran Mbak Puan & Bambang Pacul di Penutupan Kongres ke VI
- BHR Outlook 2025, SETARA Institute Identifikasi 10 Isu Prioritas Bisnis & HAM di Indonesia
- KPK Ancang-ancang Ambil Tindakan Terkait Laporan Suap Pemilihan Pimpinan DPD
- Di Hadapan Akademik UGM, Eddy PAN Ungkap Pentingnya Kebijakan Berbasis Data
- Soal Lagu Bayar Bayar Bayar, GPA Ungkit Peran Polisi Saat Banjir & Penanganan Covid-19
- Bertemu Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia, Prabowo Tanya Kabar Putin