Hary Tanoe: Saya Percaya Tuhan Pasti Membela Kebenaran
jpnn.com, JAKARTA - Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo akhirnya selesai menjalani pemeriksaan terkait kasus SMS kepada Jaksa Yulianto. HT -sapaan Hary Tanoe- mengaku bahwa kasus yang menjeratkan sebenarnya tidak bermuatan pidana.
Meski begitu, HT menganggap orang benar akan selalu dilindungi dan dapat petunjuk. "Saya percaya Tuhan pasti membela kebenaran,” kata HT usai diperiksa di Dit Tipid Siber Bareskrim Polri, Jakarta, Jumat (7/7).
HT menilai bahwa kasus ini sengaja diangkat. Dia tidak mau menyimpulkan bahwa kasus ini adalah bentuk kriminalisasi tapi menurutnya masyarakat sudah cerdas menilai.
"Teman-teman media nilai sendiri. Ini SMS setahun enam bulan yang lalu dan sudah diam lama. Kemudian awal Mei dilakukan penyidikan lagi dan dibuka lagi dan ramai seperti sekarang,” kata dia.
HT menambahkan ada hubungan politis dalam kasus ini. Hal ini mengingat dia merupakan pendiri sekaligus Ketum Partai Perindo.
"Saya ingin melihat bangsa kita ini baik. Saya mengorbankan bisnis saya untuk terjun di bidang politik dengan susah payah terjun sendiri dan banyak bersinggungan dengan masyarakat bawah," katanya.
Di samping itu, HT mengklaim bahwa tidak ada unsur dalam sangkaan dalam UU ITE yang menjeratnya. Sebab, dalam UU ITE Nomer 11 Pasal 29 Tahun 2008 atau pada perubahan UU ITE Pasal 45 (b) Tahun 2016 itu tidak ada unsur-unsur kekerasan maupun pengancaman yang dilakukan terhadap pribadi seseorang.
"Dan dipenjelasan UU ITE tahun 2016 Pasal 45 (b) ditambahkan di situ dan mengakibatkan kekerasan fisik psikis dan kerugian materi. Kalau di sini mengakibatkan kekerasan fisik, kan tidak. Kemudian kerugian material juga tidak," beber HT.
Bos MNC Grup Hary Tanoesoedibjo akhirnya selesai menjalani pemeriksaan terkait kasus SMS kepada Jaksa Yulianto. HT -sapaan Hary Tanoe- mengaku bahwa
- Ada Kabar Yasonna Bakal Dipanggil, Begini Kata KPK
- Ketum Perindo Lantik Pengurus Baru, Minta Anggota Turun Langsung ke Masyarakat
- Pemerintah Kaji Wacana KPK untuk Memiliki Penyidik Tunggal
- Survei Polling Institute: PDI-P Berpotensi Keok di Jabar XI
- Calon PDIP Kalah di SMS, Yoshua: Efek Maruarar Sirait Pindah ke Gerindra
- KPK Menyita 44 Aset dan Ratusan Miliar terkait Kasus Korupsi di LPEI