Hary Tanoe Soroti Kegagalan Reformasi
Senin, 04 Februari 2013 – 18:47 WIB

Hary Tanoesoedibjo saat dihadirkan sebagai saksi kasus suap Bhakti Investama di Pengadilan Tipikor Jakarta, 28 September 2012 lalu. Foto: Dokumen JPNN
JAKARTA - Pengusaha Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai bangsa Indonesia telah mensia-siakan potensi yang ada. Penilaian bekas Ketua Dewan Pakar Partai NasDem itu didasari alasan bahwa Indonesia tetap tertingga dibandingkan negeri tetangga meski reformasi sudah berjalan 15 tahun.
Menurutnya, jika dibandingkan dengan Malaysia, Singapura dan Thailand, perkembangan Indonesia masih jauh tertinggal. "Padahal dengan modal dasar yang dimiliki, seharusnya Bangsa Indonesia sudah jauh meninggalkan negara-negara di regional," ungkap Hary melalui pres rilis kepada wartawan, Senin (4/2).
Baca Juga:
Bos MNC grup itu menambahkan, saat ini wilayah Asia sedang mengalami masa keemasan. Pasalnya, negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara Eropa Barat tengah mengalami kemunduran.
Tapi pada kenyataanya, lanjut pemrakarsa ormas Persatuan Indonesia itu, Indonesia hanya mampu mencapai angka pertumbuhan ekonomi sebesar 6 persen. Dengan kondisi saat ini, pencapaian itu bukanlah sesuatu yang membanggakan.
JAKARTA - Pengusaha Hary Tanoesoedibjo (HT) menilai bangsa Indonesia telah mensia-siakan potensi yang ada. Penilaian bekas Ketua Dewan Pakar Partai
BERITA TERKAIT
- Salah Gunakan Profesi, Pengacara Penyuap Hakim Dinilai Mengkhianati Rakyat
- Sebanyak 601.412 Peserta UTBK-SNBT 2025 Bakal Tidak Tertampung
- Pramono Minta Para Pelamar PPSU hingga Damkar Seharusnya Daftar ke Kelurahan
- Pakar Transportasi: Revisi UU Lalu Lintas Solusi Atasi Persoalan ODOL
- Pakar Tegaskan Penunjukan Juru Bicara Presiden Tidak Boleh Melalui Lisan
- Kuasa Hukum: Perkara Jam Mewah Richard Mille Memasuki Tahap Mediasi