Hasan Analogikan Munculnya Baliho Tokoh di Masa Pandemi dengan Baju Baru

Oleh karena waktu pemasangan baliho politik saat pandemi tidak ada ukurannya untuk dikatakan tepat atau tidak tepat.
“Menurut saya karena teorinya waktu yang tepat untuk masang baliho, masang spanduk, bisa kemarin, bisa hari ini, bisa besok, bisa bulan depan," kata dia.
Jadi menurut dia waktu pemasangan baliho politik tergantung para tokoh-tokoh tersebut kapan mau memulainya.
"Kan bisa saja pasang media luar ruang saat lebaran, ucapkan selamat lebaran. Nanti dikritik lagi kok masa pandemi pasang spanduk ucapan selamat lebaran,” katanya.
Menurutnya, pemasangan baliho politik itu tidak ada hubungannya dengan empati saat pandemi.
Selain itu, bukan berarti pula orang yang memasang baliho saat pandemi tidak melakukan tindakan-tindakan bentuk kemasyarakatan.
"Dia pasang billboard, tetapi dia juga menyumbang ke masyarakat, dia juga buat kebijakan yang membantu masyarakat. Dua-duanya bisa berjalan sekaligus,” kata Hasan.
Menurut dia, yang perlu dikritik dari pemasangan-pemasangan baliho politik seperti soal apakah pemasangannya di tempat resmi yang diizinkan pemerintah daerah setempat, atau apakah pemasangan baliho tersebut membayar pajak.
Hasan Nasbi menganalogikan munculnya baliho para tokoh politik di masa pandemi dengan baju baru, begini
- Momen Lebaran Tak Selalu Harus Pakai Baju Baru, Coba Lakuin Ini
- 5 Berita Terpopuler: Daftar 31 Dubes yang Dilantik Prabowo Wow, Ada Politikus PDIP, Apa Saran Hasan Nasbi?
- Reza Indragiri: Sekiranya Kepala Babi Dikirim kepada Jokowi, Apakah Saran Hasan Nasbi Sama?
- Alasan Hasan Nasbi Sarankan Kiriman Kepala Babi ke Kantor Tempo Dimasak Saja, Hmmm
- Seusai Berucap Kontroversial soal Kepala Babi, Hasan Nasbi Kini Bilang Begini
- Ray Rangkuti Nilai Pernyataan Hasan Nasbi Tak Pantas Sebagai Pejabat Negara