Hasan Nasbi: Penundaan Pemilu Bikin Menteri Happy, tetapi Rusak Legacy Jokowi
![Hasan Nasbi: Penundaan Pemilu Bikin Menteri Happy, tetapi Rusak Legacy Jokowi](https://cloud.jpnn.com/photo/arsip/watermark/2021/03/22/founder-cyrus-network-hasan-nasbi-foto-dokuementasi-pribad-92.jpg)
jpnn.com, JAKARTA - Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan bahwa penundaan pemilu sudah pernah terjadi dalam sejarah Indonesia.
Bukan cuma itu, lanjutnya, Indonesia juga pernah menggelar pemilu sebelum siklus lima tahunan.
Hasan mengingatkan bahwa pemilu pertama Indonesia baru digelar 10 tahun setelah kemerdekaan.
Namun, hal itu wajar bagi negara yang baru lahir di era tersebut.
"Indonesia belum stabil baik secara politik maupun keamanan negara. Jadi kita enggak langsung pemilu,” kata Hasan, Kamis (3/3).
Dia melanjutkan, Pemilu 1955 berhasil dilaksanakan, tetapi pada tahun 1959 kemudian Pemilu dibubarkan oleh presiden.
Hingga tahun 1970, Indonesia tidak menggelar pemilu. Namun, kata Hasan, lagi-lagi ada kedaruratan yang melatari hal ini.
“Tertunda terus, tertunda terus, karena pada saat itu ada pemberontakan di mana-mana, laskar partai bentrok, kita tak mungkin menggelar pemilu,” tegas Hasan.
Pendiri Cyrus Network Hasan Nasbi mengatakan bahwa penundaan pemilu sudah pernah terjadi dalam sejarah Indonesia
- Tak Ada Efisiensi Anggaran, Istana Klaim Prabowo Prioritaskan Pendidikan
- Istana Bantah Anggaran Pendidikan Kena Efisiensi, KIP & Beasiswa Tak Terdampak
- Istana: Daripada Berutang, Lebih Baik Efisiensi
- Istana Sebut PHK yang Terjadi Bukan Gegara Efisiensi, Tetapi...
- Istana Bantah BMKG Terdampak Efisiensi Anggaran Kebijakan Prabowo
- Beda dengan Dasco, Istana Sebut Prabowo Mengapresiasi Kepatuhan Para Menteri