Hasan: Quick Count Pilkada DKI Pemenangnya Anies Baswedan, Mereka Senang
jpnn.com, JAKARTA - Hasil quick count yang dilakukan sejumlah lembaga survei terkait perolehan suara di Pilpres 2019 belakangan ramai diperbincangkan. Ada yang menuding hasil quick count merupakan penggiringan opini agar masyarakat percaya kemenangan salah satu pasangan calon di Pilpres 2019.
Namun, menurut Direktur Eksekutif Cyrus Network Hasan Nasbi, tidak ada satu pun lembaga yang memaksa masyarakat percaya hasil quick count.
Hasan mengatakan, apabila dilihat dari sejarah sejak 2004, orang yang tidak diuntungkan dengan dengan quick count tak pernah mau percaya dengan hasil hitung cepat tersebut. Mereka tetap menunggu hasil penghitungan manual resmi dari KPU.
Sekarang ini justru orang yang tidak percaya malah melapor ke polisi, menuding lembaga yang melakukan quick count sebagai penjahat demokrasi, dibuang ke Antartika dan membohongi penguin.
Hasan menambahkan, anehnya lagi yang sekarang memfitnah dan menuduh lembaga survei yang tidak-tidak, adalah orang yang sama ketika lembaga-lembaga survei mengumumkan Anies Baswedan menang pilgub DKI Jakarta 2017 lalu.
BACA JUGA: Guru Besar Statistika: Jangan Heran jika Hasil Quick Count Sama dengan Penghitungan KPU
Menurut Hasan, kala itu orang-orang tersebut sangat senang, tidak menunggu terlebih dahulu hasil penghitungan resmi KPU.
"Kenapa 2017 jingkrak-jingkrak, sekarang fitnah kami," katanya dalam jumpa pers "Expose Data, Quick Count Pemilu 2019" di Hotel Morissey, Jakarta, Sabtu (20/4).
Hasan Nasbi mengatakan, tidak ada satu pun lembaga survei yang memaksa masyarakat percaya hasil quick count Pilpres 2019.
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Bikin Publik Bingung, Data Survei SMRC di Pilgub Jateng Harus Dibongkar
- Versi 4 Lembaga Survei: Peluang Pram-Doel Menang 1 Putaran Kian Lebar
- Survei Pilgub Jateng SMRC-Indikator Janggal, Persepi Harus Bongkar Data
- Poltracking Ungkap Sejumlah Kejanggalan oleh Dewan Etik Persepi
- Poltracking Indonesia Jadi Lembaga Paling Akurat Berkat 5 Lapis Verifikasi Data