Hasan: Quick Count Pilkada DKI Pemenangnya Anies Baswedan, Mereka Senang
Dia mengatakan, QC maupun lembaga yang melakukannya merupakan pelengkap demokrasi. Hasan menegaskan bahwa silakan saja jika ada orang yang tidak percaya, tetapi jangan menuduh yang tidak-tidak.
Dia mengatakan, proses hulu sampai hilir semua lembaga survei dalam melakukan QC bisa diperiksa. Menurut dia, dari sekian ratus kali lembaga-lembaga melakukan QC, mungkin hampir tidak pernah ada yang meleset jauh dari hasil resmi KPU. "Karana melaksanakan sesuai kaidah scientific," ujarnya.
Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting Pangi Sarwi Chaniago mengatakan lembaga-lembaga survei tidak pernah memaksa siap pun percaya hasil QC.
"Tidak pernah kami mencoba meyakinkan publik bahwa hasil pemilu harus sesuai dengan survei," sebut Pangi.
Peneliti Indo Barometer Asep Saefudin mengatakan bahwa quicik count berbeda dengan survei maupun exit poll (EP).
Menurut dia, QC pada dasarnya sama dengan real count (RC) atau rekapitulasi yang dilakukan KPU. Menurut dia, QC tidak sama dengan EP maupun survei. Dia menjelaskan EP dan survei itu sama-sama opini. Sementara QC dan RC itu data pasti, hasil penghitungan masing-masing TPS.
BACA JUGA: Bang Sandi Diperiksa Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ternyata…
Dia mengatakan bagi yang tidak percaya dengan QC sah-sah saja karena itu hak mereka. Namun, ujar dia, lembaganya bekerja dengan metodologi yang baik.
Hasan Nasbi mengatakan, tidak ada satu pun lembaga survei yang memaksa masyarakat percaya hasil quick count Pilpres 2019.
- Survei Jateng Jadi Polemik, Persepi Harus Bongkar Data SMRC, Indikator, & Populi Center
- Bikin Publik Bingung, Data Survei SMRC di Pilgub Jateng Harus Dibongkar
- Versi 4 Lembaga Survei: Peluang Pram-Doel Menang 1 Putaran Kian Lebar
- Survei Pilgub Jateng SMRC-Indikator Janggal, Persepi Harus Bongkar Data
- Poltracking Ungkap Sejumlah Kejanggalan oleh Dewan Etik Persepi
- Poltracking Indonesia Jadi Lembaga Paling Akurat Berkat 5 Lapis Verifikasi Data