Hasan Tiro Tak Kuasa Menahan Tangis
Sesenggukan Peluk Adik Setelah 30 Tahun Terpisah
Minggu, 12 Oktober 2008 – 09:07 WIB
Rombongan yang umumnya mengenakan setelan jas hitam-hitam tersebut membawa spanduk dengan dasar warna merah menyerupai bendera GAM, strip hitam dan putih. Satu di antara spanduk itu bertulisan, ''Keberangkatan Tiba. Wali Nangroe Paduka yang Mulia dr Tgk Hasan Muhamad di Tiro (Wali Nangroe Aceh) 29 Maret 1979-11 Oktober 2008.'' Spanduk dalam tiga bahasa, yakni bahasa Inggris, Aceh, dan Indonesia, itu dibentangkan saat Hasan mendarat di Bandara Iskandar Muda.
Yang boleh masuk bandara kemarin hanya panitia, mantan tentara GAM, serta keluarga besar Hasan. Wartawan pun harus mengenakan kartu identitas yang dibuat panitia.
Sebelum memasuki Land Rover hitam berpelat nomor BK 20 SD yang membawanya ke Masjid Raya Baiturrahman sejauh 15 kilometer dari bandara untuk berpidato di depan rakyat Aceh, Hasan disambut peusejuk, semacam upacara selamat datang oleh beberapa penari wanita Aceh.
Karena banyaknya wartawan dan warga yang ingin melihat dari dekat Wali Negara Hasan di Tiro, mantan tentara GAM dan panitia penyambutan harus menjaga ekstraketat dengan membentuk barisan orang agar Hasan bisa masuk mobil. Hanya terlihat satu-dua polisi dan tentara.
BANDA ACEH - Pesan perdamaian di Aceh lengkap sudah. Tiga tahun setelah perjanjian damai pemerintah-GAM (Gerakan Aceh Merdeka) ditandatangani, Tengku
BERITA TERKAIT
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis
- Waket Komisi VIII DPR-LDII Ingatkan Persoalan Kebangsaan Hadapi Tantangan Berat
- Dugaan Plagiarisme di Bawah Sumpah Ahli Kejagung, Tom Lembong Disebut Diuntungkan
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian