Hasil 4 Kali Survei: Elektabilitas Anies Selalu Teratas, Gerakan Prabowo Jangan Diremehkan
jpnn.com - JAKARTA - Hasil survei Indikator Politik Indonesia yang dilakukan Februari-Maret 2023 menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan di DKI Jakarta menempati posisi teratas di antara sejumlah kandidat bakal calon presiden (capres) di Pilpres 2024 mendatang.
Dibanding hasil survei Indikator Politik pada Juli 2022, elektabilitas Anies Baswedan mengalami penurunan.
Berdasarkan temuan survei Indikator pada Februari hingga Maret 2023, Anies Baswedan menjadi top of mind bakal capres di kalangan pemilih DKI Jakarta dengan persentase mencapai 28 persen.
"Sebagai capres, dia (Anies) unggul. Top of mind, 28 persen di DKI Jakarta, disusul Ganjar 21,3 persen, dan ketiga Pak Prabowo (11 persen)," kata Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi saat menyampaikan hasil survei tersebut secara daring dari Jakarta, Kamis (11/5).
Berdasarkan temuan survei Indikator pada Februari hingga Maret 2023, Anies Baswedan menjadi top of mind bakal capres di kalangan pemilih DKI Jakarta dengan persentase mencapai 28 persen.
Dalam periode survei yang sama (Februari-Maret 2023), Anies Baswedan juga unggul pada simulasi tiga nama, simulasi sepuluh nama, dan simulasi 35 nama semi terbuka.
Elektabilitas Anies Baswedan mencapai 42,4 persen pada simulasi tiga nama. Adapun elektabilitas Ganjar Pranowo 33,2 persen dan Prabowo Subianto 16,6 persen.
"Kemudian, (simulasi) sepuluh nama, Anies peringkat pertama," kata Burhanuddin lebih lanjut.
Pilpres 2024: Hasil survei Indikator Politik menunjukkan elektabilitas Anies Baswedan di posisi teratas, gerakan Prabowo Subianto sudah berdampak.
- Ini Biang Kerok Kenaikan Harga MinyaKita
- Gus Yahya Ingin PBNU Berkontribusi dalam Program Makan Siang Bergizi Gratis
- Kabar Didik Melon yang Berjalan Kaki Jakarta-Boyolali, Dia Sudah di Karawang
- Pemerintah Harus Tingkatkan Daya Saing Produk UMKM dan Ekonomi Kreatif
- Penyebab Pemerintah Batal Beri Insentif ke 3 Komoditas
- Presiden Prabowo Berpotensi Menunjuk Laksdya Erwin sebagai KSAL Baru