Hasil Analisis LAPAN Terkait Banjir Besar di Kalsel, Mengerikan!
jpnn.com, JAKARTA - Hasil analisis Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menunjukkan peningkatan risiko banjir di Kalimantan Selatan disebabkan penyempitan kawasan hutan yang signifikan.
LAPAN menyebut kontribusi penyusutan hutan dalam kurun 10 tahun terakhir terhadap peningkatan risiko banjir di wilayah Kalimantan Selatan.
Data tutupan lahan menunjukkan bahwa dari tahun 2010 sampai 2020 terjadi penyusutan luas hutan secara keeeluruhan mencapai total 322 ribu hektare.
Penyempitan itu terdiri dari hutan primer 13 ribu hektare, hutan sekunder 116 ribu ha, sawah 146 ribu ha, dan semak belukar masing-masing 47 ribu ha.
Sedangkan area perkebunan di wilayah itu menurut data perubahan tutupan lahan luasnya bertambah hingga 219 ribu ha.
"Perubahan penutup lahan dalam 10 tahun ini dapat memberikan gambaran kemungkinan terjadinya banjir di DAS Barito, sehingga dapat digunakan sebagai salah satu masukan untuk mendukung upaya mitigasi bencana banjir di kemudian hari," kata Kepala Pusat Pemanfaatan Penginderaan Jauh LAPAN M Rokhis Khomaruddin.
Selain itu, hasil analisis curah hujan berdasarkan data satelit Himawari-8 menunjukkan liputan awan penghasil hujan terjadi sejak 12 hingga 13 Januari 2021 dan masih berlangsung hingga 15 Januari 2021 di wilayah Kalimantan Selatan.
"Curah hujan ini menjadi salah satu penyebab banjir yang melanda Provinsi Kalimantan Selatan pada tanggal 13 Januari 2021," kata Rokhis.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) membuat analisis terkait penyebab tingginya risiko banjir di Kalimantan Selatan
- Banjir Besar Merendam Negara Bagian AS Ini, Kemlu Ungkap Kondisi WNI di Sana
- Malaysia Kembali Dilanda Banjir Besar, 5 Negeri Terendam
- Banjir Besar Melanda Rohil, Ribuan Masyarakat Mengungsi
- Inikah Lokasi Kapal Nabi Nuh Terdampar?
- Banjir Tak Bisa Dicegah, Raja Malaysia Minta Rakyat Bersiap
- Pakistan Dilanda Banjir Terdahsyat, Ekonomi Makin Hancur