Hasil Audit Keuangan Kemendiknas Disclaimer
Kualitas Menurun, Minim Kontrol
Senin, 06 Juni 2011 – 05:50 WIB
JAKARTA - Audit umum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada penggunaan dana APBN 2010 Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah rampung. Hasilnya, audit Kemendiknas tidak mendapatkan opini (disclaimer) dari BPK. Hasil itu menurun daripada audit 2009 yang mendapatkan opini wajar dengan pengecualian (WDP).
Audit BPK terhadap laporan keuangan anggaran Kemendiknas 2010 dimulai sekitar dua bulan lalu. Dana APBN 2010 yang masuk ke kantong Kemendiknas sebesar Rp 225,2 triliun. Sebagian besar anggaran itu habis untuk mengembangkan kemampuan tenaga pendidik atau guru.
Baca Juga:
Selesai mengaudit, BPK menyimpulkan bahwa laporan keuangan Kemendiknas disclaimer. Kesimpulan audit 2010 itu menurun daripada audit anggaran 2009 yang mendapatkan opini WDP. Tahun lalu opini WDP tersebut berujung pada dugaan aliran duit liar dan berpotensi merugikan negara Rp 2,3 triliun. Untuk tahun ini, Kemendiknas belum mendapatkan informasi dari BPK dugaan adanya aliran uang liar.
Keputusan audit laporan keuangan disclaimer oleh BPK itu berdasar beberapa faktor. Pertama, BPK menilai Kemendiknas belum memberikan laporan keuangan dengan baik. Kedua, Kemendiknas dinilai tidak memiliki laporan keuangan yang sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan (SAP). Ketiga, penyajian pelaporan kurang lengkap dan tidak patuh terhadap undang-undang. Keempat, sistem pengendalian internal (SPI) masih lemah.
JAKARTA - Audit umum Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) pada penggunaan dana APBN 2010 Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) telah rampung. Hasilnya,
BERITA TERKAIT
- 5 Berita Terpopuler: Ide Terobosan Baru soal Seleksi PPPK, Hapuskan Diskriminasi di UU ASN, 90 Ribu Honorer Bakal Menggugat
- Sudah Ada Kepastian Besaran Gaji PPPK Paruh Waktu, Tanpa Tunjangan
- Pernyataan Terbaru Kepala BKN soal PPPK 2024 Tahap 2, Pakai Kata Tolong
- Asrorun Niam Apresiasi Kecepatan Prabowo dalam Realisasi Program Makan Bergizi Gratis
- Le Minerale Tanam Ratusan Ribu Pohon yang Tersebar di Berbagai Wilayah Indonesia
- Indonesia Punya 106 Ribu Apoteker, 60 Persennya Terkonsentrasi di Jawa