Hasil Jajak Pendapat, Tolak Pemilihan Langsung
Kamis, 14 Juli 2011 – 06:33 WIB

Hasil Jajak Pendapat, Tolak Pemilihan Langsung
SURABAYA - Jika para tokoh dan pakar yang menjadi pembicara dalam seminar otonomi daerah kebanyakan tidak setuju gubernur ditunjuk presiden, tidak demikian halnya dengan para kepala daerah. Jajak pendapat tim The Jawa Pos Institute of Pro-Otonomi (JPIP) terhadap para kepala daerah menunjukkan hasil sebaliknya. Dia mengungkapkan, ada beberapa alasan responden menyatakan setuju gubernur ditunjuk presiden. Pertama, efisiensi anggaran. "Besarnya biaya yang harus dikeluarkan untuk penyelenggaraan pemilihan gubernur menjadi alasan pertama yang disampaikan para informan," terangnya.
Berdasar hasil jajak pendapat tersebut, 86,8 persen responden menyatakan setuju gubernur ditunjuk presiden, sedangkan 7,9 persen tidak setuju. Selain itu, masing-masing 2,6 persen menyatakan tidak menjawab dan tidak ikut wawancara. Informan yang diambil tim JPIP terdiri atas 20 kepala daerah, enam wakil kepala daerah, sembilan sekretaris daerah, dan dua kepala bappeda.
Baca Juga:
Research Executive JPIP Wawan Sobari menuturkan, ada dua hal yang menjadi fokus wawancara. Pertama, pendapat kepala daerah terhadap gagasan penunjukan atau pengangkatan gubernur oleh presiden. Kedua, tiga hambatan paling utama pelaksanaan otonomi daerah (otda) yang dialami kabupaten/kota di Jatim dalam sepuluh tahun terakhir.
Baca Juga:
SURABAYA - Jika para tokoh dan pakar yang menjadi pembicara dalam seminar otonomi daerah kebanyakan tidak setuju gubernur ditunjuk presiden, tidak
BERITA TERKAIT
- Gaji sebagai Honorer Langsung Dihentikan, tetapi Bikin Senang
- Kasus Viral Ini Harus jadi Pelajaran Seluruh PPPK, Jangan Main-main
- Sidang Dakwaan Mbak Ita, Jaksa KPK Soroti Peran Suaminya sebagai Perantara
- Penyebab Utama Kartu Tes PPPK Tahap 2 Belum Bisa Dicetak, Jangan Panik ya
- Jaksa KPK Tuding Mbak Ita Potong Hak ASN Pemkot Semarang
- Heboh Pengeroyokan di Kantor Polsek, Kapolda Riau Langsung Copot Jabatan Anak Buah