Hasil Ngebom, jika Dipegang Kepalanya, Badan Menekuk
Tapi, Ismail begitu ketat menyeleksi anggotanya. Begitu ketahuan menyelipkan ikan hasil bom, kartu anggota dicabut dan masuk blacklist.
”Pernah ada nelayan yang debat sama saya. Untuk buktikan, kami belah ikannya dan terbukti tulangnya remuk. Nelayan itu malu sendiri,” bebernya.
Ismail dengan tegas mencabut kartu anggota meskipun nelayan itu sudah lama menjual ikan kepadanya. ”Jadi shock therapy untuk yang lain,” ucap pria berdarah Bugis tersebut.
Selain itu, Ismail memberikan pinjaman tanpa bunga. Uang yang bergulir sudah Rp 425 juta.
Nelayan bisa sesuka hati membayar pada saat menjual hasil tangkapan. Mulai Rp 5 ribu hingga Rp 10 ribu. ”Tidak ada paksaan kapan harus lunas,” ujar dia.
Tapi, Ismail sudah menyosialisasikan bahwa uang pinjaman tersebut tidak bisa lebih dari Rp 500 juta.
Jadi, bila ada nelayan yang butuh uang pinjaman, biasanya ada pula yang akan menyindir nelayan lain untuk segera membayar.
”Begitu ada yang membayar, yang mengajukan pinjaman kami hubungi kalau uangnya sudah ada,” kata Ismail.
Ismail Mustamin mencoba menebarkan kesadaran bahwa menangkap ikan dengan cara meledakkan bom hanya akan merusak ekosistem laut.
- 2 Nelayan Hilang di Laut Pesisir Selatan, Tim SAR Lakukan Operasi Pencarian
- Prajurit TNI AL Tangkap 3 Nelayan Pengguna Narkotika di Perairan Tanjung Sekodi
- Hilang Saat Melaut, 2 Nelayan di Gorontalo Utara Ditemukan Sudah Meninggal Dunia
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- Pemerintah Terus Mendorong KUR yang Hampir 10 Tahun Berjalan untuk Usaha Produktif
- Ombudsman: Perlindungan BPJS Ketenagakerjaan Bagi Petani dan Nelayan Sangat Penting