Hasil Reshuffle Ternyata Begitu, Sukarelawan Pendukung Jokowi Menggerutu

jpnn.com, JAKARTA - Sukarelawan pendukung Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2014 dan 2019 merasa kecewa dengan hasil reshuffle Kabinet Indonesia Maju.
Salah satu pendiri Barisan Relawan Jokowi Presiden (Bara JP) Yayong Waryono menyebut reshuffle kabinet itu mengabaikan para volunter.
Menurut Yayong, memang reshuffle kabinet merupakan hak prerogatif presiden. Namun, katanya, alangkah baiknya jika presiden menyerap aspirasi dari berbagai pihak, termasuk sukarelawan.
“Kami merasa ada pengabaian terhadap peran sukarelawan yang seolah hanya sebagai pemadam kebakaran dan corong penyampai pesan ke masyarakat," ujar Yayong dalam keterangannya kepada media, Rabu (23/12).
Lebih lanjut Yayong mengatakan bahwa hasil reshuffle itu justru jadi olok-olok. Sebab, Sandi yang notabene menjadi pendamping Prabowo sebagai rival Jokowi di Pilpres 2019 juga masuk ke Kabinet Indonesia Maju.
"Reshuffle ini menjadi tertawaan masyarakat yang berpikir itu adalah komedi politik, bahkan sampai muncul meme yang sangat viral di sosial media, coblos Jokowi-Maruf Amin bonus Prabowo-Sandi,” sambung Yayong.
Pendukung Jokowi sejak Pilkada DKI 2012 tersebut menegaskan, sukarelawan tentu akan memberikan masukan terbaik andai diajak berbicara oleh Presiden Ketujuh RI itu.
Namun, yang terjadi justru ada kesan sejumlah pihak berusaha menjauhkan Jokowi dari sukarelawan yang berjuang pada Pilpres 2014 dan 2019.
Sukarelawan pendukung Jokowi pada Pilpres 2014 dan 2019 menyebut hasil reshuffle jadi bahan tertawaan masyarakat.
- Setelah Pelantikan Kepala Daerah, Sultan Wacanakan Gubernur Dipilih Secara Tidak Langsung, Simak Penjelasannya
- Wibawa Pemerintahan Prabowo Dipertanyakan Setelah Terbit Instruksi Megawati
- Lucky Hakim Langsung Tancap Gas Seusai Mendapat Arahan Prabowo
- PDIP Menentang Retret Kepala Daerah, Prabowo Terancam Kehilangan Legitimasi Politik
- TNI Bakal Bentuk Kodam Baru di Riau, Mayjen Rio Singgung Arahan Prabowo
- Megawati Dinilai Terlalu Emosional