Hasil Riset: Ini 10 Menteri Terburuk di Kabinet Prabowo

Hasil Riset: Ini 10 Menteri Terburuk di Kabinet Prabowo
Presiden Prabowo Subianto (kanan) melantik menteri dan kepala lembaga tinggi negara Kabinet Merah Putih di Istana Negara, Jakarta, Senin (21/10/2024). Foto: ANTARA

“Dari 55 nama menteri/kepala badan yang masuk dalam penilaian, Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Satryo Soemantri Brodjonegoro mendapat penilaian paling buruk,” ungkap Direktur Komunikasi IDSIGHT Johan Santosa.

Satryo Soemantri Brodjonegoro menyedot perhatian publik ketika terjadi demonstrasi ASN kementerian menudingnya sebagai figur pemimpin yang arogan dan semena-mena memecat bawahan.

Pada saat bersamaan, kalangan dosen berstatus ASN menuntut janji pemerintah untuk mencairkan tunjangan kinerja (tukin) yang sudah tertahan selama bertahun-tahun.

“Rentetan masalah tersebut memberikan penilaian buruk yang paling tinggi dari publik (78,8%),” ujar Johan.

Maraknya judi online menjadi keresahan publik selama beberapa tahun terakhir, hingga aparat kepolisian melakukan “bersih-bersih” dengan menangkap sejumlah pegawai Kementerian Komunikasi dan Informatika (sekarang Komunikasi dan Digital) yang membiarkan situs-situ judol tidak terblokir.

Meskipun sudah tidak lagi menjabat dan berganti posisi di Kementerian Koperasi, tetapi figur Budi Arie Setiadi dinilai bertanggung jawab atas peredaran judol.

“Posisinya sebagai ketua umum relawan Projo menambah tingginya penilaian buruk (71,6%) dari kalangan yang sejak awal memang kontra terhadap garis politik Jokowi,” lanjut Johan.

Nama-nama lain yang mendapat penilaian buruk antara lain Menteri HAM Natalius Pigai (68,5%), Menteri ESDM Bahlil Lahadalia (65,2%), Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal Yandri Susanto (57,8%), dan Menteri Perumahan dan Permukiman Maruarar Sirait (55,2%).

Indonesia Social Insight (IDSIGHT) melakukan riset untuk mengukur kinerja masing-masing anggota kabinet pemerintahan Presiden Prabowo Subianto. Begini hasilnya

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News