Hasil Riset: Kampus Homogen Rawan Disusupi Radikalisme
jpnn.com, JAKARTA - Hasil riset dan studi yang dilakukan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjukkan radikalisme dan ekstremisme banyak menyasar anak muda, termasuk mahasiswa.
“Termasuk juga perguruan tinggi (Islam), semisal UIN, tidak luput dari paparan ekstremisme,” kata Direktur Riset PPIM UIN Jakarta Didin Syafruddin dalam acara diskusi publik bertajuk Moderasi Beragama dan Tantangan Ekstremisme di Indonesia, Kamis (3/11).
Kegiatan yang diselenggarakan Lingkar Studi Politik Indonesia (LSPI) bersama Himpunan Mahasiswa Jurusan Studi Agama-Agama ini berlangsung di Wisma Syahida Iin UIN Jakarta.
Didin membeberkan alasan kenapa mahasiswa di kampus yang homogen cenderung gampang terpapar virus radikalisme dan ekstremisme.
Menurutnya, pergaulan sosial yang tidak plural menjadi salah satu penyebabnya.
“Karena interaksi mahasiswa yang homogen, pergaulan sosial yang tidak plural. Tidak terbiasa berinteraksi dengan orang yang beda agama,” bebernya.
Selain itu, sumber-sumber bacaan tentang agama yang satu arah. Menurut Didin, mahasiswa seharusnya bisa kritis dengan sumber bacaan yang satu arah.
“Apalagi, saat ini tren medsos sangat digandrungi oleh anak muda. Sumber bacaan anak muda sekarang adalah internet. Ini sangat mudah bagi anak muda atau mahasiswa untuk terpapar karena tanpa filter atau pengawasan,” ujarnya.
Hasil riset PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menemukan bahwa mahasiswa di kampus yang homogen cenderung gampang terpapar virus radikalisme dan ekstremisme
- Pencuri di Mess Mahasiswa Unsri Ini Ditangkap Polisi
- Ratusan Lulusan Stikom Bandung Harus Mengulang Kuliah, Bey: Kami Mendukung
- BMI Gandeng Mahasiswa dan Pemuda Gelar Indonesian Youth Summit 2025
- Buka Pendaftaran Mahasiswa Baru, Poltek Harber Siapkan Beragam Beasiswa
- MAXY Academy Ajak Talenta Muda Indonesia Bertransformasi
- Olahkarsa Berkolaborasi dengan Universitas Ciputra