Hasil Riset: Kampus Homogen Rawan Disusupi Radikalisme
Temuan lain dalam survei yang dilakukan PPIM adalah anak muda cenderung lebih akomodatif terhadap ide-ide negara Islam atau khilafah.
“Dalam beberapa kali survei untuk siswa, mahasiswa, guru, kita juga studi kualitatif, kita juga studi tentang ekstrakurikuler, pesantren, takmir masjid, kita temukan hal yang secara umum disimpulkan, anak-anak muda ternyata meskipun mereka bagian tak terpisahkan dari dunia yang pluralis dan interaksi mereka paling tidak secara digital punya akses lebih luas, ternyata anak-anak muda itu menunjukkan dukungan pada negara Islam lumayan tinggi,” ungkapnya.
Sementara itu, peneliti Center for The Study of Religion and Culture (CSRC) Mohamad Nabil mengatakan seseorang ikut paham ekstrem atau sejenisnya karena tertarik pada kelompok yang bisa memberikan kepastian atau jawaban pasti akan kegamangan yang dihadapinya.
“Riset yang saya lakukan, misalnya di perguruan tinggi umum, pergaulannya boleh beragam lintas kelompok dan agama, tapi kenapa juga terpapar karena kelompok-kelompok ekstrem menyasar mahasiswa yang sedang galau, sedang gamang dan mereka bisa memberikan kejelasan dan kepastian pada mereka yang sedang galau,” katanya di forum yang sama.
“Contohnya, saya pernah wawancara orang kenapa masuk ke HTI karena berawal dari saat putus cinta, saat ‘galau begini’ orang-orang HTI masuk mendekatinya dan memberikan jawaban akan kegalauannya itu,” imbuhnya.
Guru Besar Fakultas Ushuludin UIN Jakarta, Prof Media Zainul Bahri mengatakan perlunya moderasi beragama sebagai cara pandang beragama yang moderat.
“Jadi cara berpikirnya moderat, dan prilakunya moderat. Prakteknya di lapangan adalah kerukunan umat beragama,” paparnya.
Sementara itu, pengamat politik dan sosial, Fachry Ali menyebut perlunya narasi yang dapat mengimbangi gagasan-gagasan keagamaan yang berkembang di masyarakat.
Hasil riset PPIM UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menemukan bahwa mahasiswa di kampus yang homogen cenderung gampang terpapar virus radikalisme dan ekstremisme
- Gelar Perayaan Natal 2024, Untar: Simbol untuk Menciptakan Kebersamaan
- Mahasiswa Binus Kenalkan Prototipe Mobil Listrik Terbaru, Lihat Tuh
- Bea Cukai Edukasi Mahasiswa Lewat Program CGTC
- Epson Indonesia-IKJ Dorong Kreativitas Generasi Muda dengan Teknologi Cetak di SPOTLIGHT 2024
- Kampus Unika Atma Jaya Utamakan Sustainability dan Keseimbangan Alam
- Cerita Richel Megapaswati, Mahasiswa UMB Mencuri Perhatian di Panggung Dunia