Hasil Riset Kolaborasi FKUI Beberkan Fakta Mengejutkan soal Gizi Remaja

Hasil Riset Kolaborasi FKUI Beberkan Fakta Mengejutkan soal Gizi Remaja
Universitas Indonesia. Foto: Universitas Indonesia

jpnn.com, JAKARTA - Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), UNICEF, Wageningen University & Research, dan Sight and Life menerbitkan kompilasi penelitian tentang gizi remaja di Indonesia.

Wakil Dekan bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FKUI Prof. Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) mengatakan masalah gizi pada remaja merupakan langkah awal dan penting untuk mendapatkan generasi emas.

"Remaja kita katanya memiliki beban masalah gizi, selain anemia pada remaja putri, kurang energi kronik (KEK), dan obesitas. Tiga hal ini sama-sama tidak menguntungkan untuk generasi emas kita, karena (kelak) mereka akan menghasilkan bayi-bayi (keturunan) yang bermasalah," kata Prof Dwiana dalam keterangan resminya di Jakarta, Senin (9/8).

Berdasarkan hasil penelitian bersama tersebut, menunjukkan penurunan aktivitas fisik baik di dalam maupun di luar sekolah.

Remaja juga mengalami gangguan pola makan, kebiasaan mengonsumsi makanan cepat saji dari luar rumah, dan buruknya keberagaman makanan.

"Semua menjadi faktor yang berkontribusi pada tiga masalah gizi (triple burden of malnutrition) di kalangan remaja di Indonesia," kata Dwiana.

Akibatnya, timbul masalah berupa kekurangan gizi, kelebihan berat badan, dan kekurangan zat gizi mikro dengan anemia.

Hasil penelitian Dr. dr. Rina Agustina, M. Gizi, Ketua Klaster HNRC IMERI, dan Staf Departemen Ilmu Gizi FKUI-RSCM, menyebutkan peningkatan masalah kegemukan atau obesitas pada remaja saat ini berada pada titik yang mengkhawatirkan.

Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), UNICEF, Wageningen University & Research, dan Sight and Life menerbitkan kompilasi penelitian tentang gizi remaja di Indonesia.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News